Ilustrasi kereta api jarak jauh. MI
Whisnu Mardiansyah • 2 October 2025 06:49
Jakarta: Kereta Api Argo Bromo Anggrek menabrak bagian belakang KA Senja Utama Semarang di Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Sabtu, 2 Oktober 2010. Kejadian ini terjadi ketika KA Senja Utama sedang berhenti dan menunggu di jalur stasiun untuk memberi jalan kepada kereta lain.
Benturan keras antara kedua kereta api ini menyebabkan beberapa gerbong keluar dari rel dan ada yang terbalik. Gerbong belakang KA Senja Utama mengalami kerusakan parah hingga hancur akibat tabrakan dari belakang.
Kecelakaan ini mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka dalam skala besar. Jumlah korban tewas berdasarkan data resmi mencapai 36 orang, sementara puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.
Total penumpang pada kedua kereta api diperkirakan mencapai 900 orang, sehingga proses evakuasi menjadi operasi darurat berskala besar. Tim penyelamat dari berbagai instansi dikerahkan untuk mengevakuasi korban yang terjebak dalam reruntuhan gerbong.
Proses evakuasi menghadapi kendala besar akibat kondisi gelap dini hari dan kerusakan struktural gerbong yang parah. Tim penyelamat harus bekerja ekstra hati-hati untuk mengeluarkan korban dari gerbong yang rusak dan terbalik.
Penyelidikan awal mengindikasikan bahwa KA Argo Bromo Anggrek menerobos sinyal berbahaya (signal passed at danger). Pelanggaran sinyal ini diduga menjadi penyebab utama tabrakan dengan kereta yang sedang berhenti.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama aparat kepolisian segera melakukan penyelidikan mendalam. Investigasi difokuskan pada tiga aspek utama: faktor teknis, prosedural, dan human error dari operator.
Dua masinis KA Argo Bromo Anggrek telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan intensif. Pihak berwajib mengklarifikasi kronologi kejadian dan kemungkinan kelalaian yang terjadi sebelum kecelakaan.
Presiden SBY saat itu segera memerintahkan pemberian sanksi terhadap pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini. Pemerintah juga meminta evaluasi menyeluruh terhadap operasional perkeretaapian nasional.
Kementerian Perhubungan dan manajemen PT Kereta Api Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada publik. Mereka berjanji melakukan audit keselamatan menyeluruh dan perbaikan prosedur sinyal, khususnya di jalur tunggal yang rawan kecelakaan.
*Pengerjaan artikel berita ini melibatkan peran kecerdasan buatan (artificial intelligence) dengan kontrol penuh tim redaksi.