Ilustrasi. Foto: Dok MI
Jakarta: Pemberitaan mengenai cara mengecek bantuan sosial (bansos) menggunakan NIK menjadi berita paling populer di Kanal Ekonomi Metrotvnews.com, Kamis, 2 Oktober 2025. Selain itu ada pemberitaan mengenai Vivo dan BP batal membeli BBM dari Pertamina.
Berikut berita paling populer di Kanal Ekonomi Metrotvnews.com:
1. Gampang Banget! Cara Cek Bansos Pakai NIK KTP
Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan program bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) 2025. Bansos yang diberikan sebesar Rp600 ribu dan disasarkan kepada masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah.
Baca selengkapnya
di sini
2. Vivo dan BP Batal Beli BBM dari Pertamina, Shell Tak Lanjutkan Negosiasi
Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar menyampaikan, tidak ada satu pun badan usaha swasta yang sepakat membeli bahan bakar dasar (base fuel) dari PT Pertamina. Sebelumnya Shell, BP-AKR, dan Vivo Energy Indonesia (Vivo) menyatakan minat untuk membeli base fuel di tengah kelangkaan stok bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta.
Baca selengkapnya
di sini
3. Negara Hemat Rp12,6 Triliun Gara-gara Banyak Orang Beralih dari Pertalite
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyampaikan, negara berhasil melakukan efisiensi sebesar Rp12,6 triliun akibat penurunan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Hal ini terjadi karena sebagian konsumen pengguna RON 90 beralih ke BBM dengan RON lebih tinggi.
Baca selengkapnya
di sini
4. Sampai Kapan Stok Bensin Shell Bertahan?
Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia Ingrid Siburian menjelaskan, untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin, hampir seluruh SPBU Shell mengalami kondisi stock out atau tidak tersedia. Saat ini, katanya, hanya tersisa sekitar lima SPBU yang masih memiliki stok bensin.
Baca selengkapnya
di sini
5. Pemerintah Bakal Guyur Bansos ke 30 Juta KPM di Kuartal IV-2025
Pemerintah saat ini tengah mematangkan kebijakan penebalan bantuan sosial (bansos) yang akan menyasar kepada 30 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) serta para pekerja pada kuartal IV tahun ini.
Baca selengkapnya
di sini