?Nur Eko berjalan kaki dari Pendapa R.A Kartini usai mendapat SK PPPK. Metrotvnews.com/Rhobi Shani
Rhobi Shani • 1 October 2025 18:10
Jepara: Di tengah terik matahari, Nur Eko,50, berjalan kaki menunaikan nadzarnya usai dilantik menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2025 pada Rabu, 1 Oktober 2025. Penjaga Sekolah Dasar (SD) 3 Sidigede, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara tersebut dilantik menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) usai 22 tahun mengabdi.
Eko sedari subuh sudah berangkat dengan mengendarai motor menuju Pendapa R.A Kartini untuk menerima SK PPPK. Namun ia pulang dengan berjalan kaki sekitar pukul 09:00 WIB.
Memakai topi dan kacamata, Eko yang masih mengenakan seragam hitam putih itu melangkah menerjang terik panas jalanan di Jepara. Ia juga menggendong bendera merah putih yang ditaruh di tas ranselnya.
Bapak empat anak itu ditemani kedua rekan sejawat yang mengendarai motor untuk memberikan dukungan moril dan logistik seperti air maupun makanan. Nampak rekannya sesekali mengabadikan momen perjuangan Tenaga Harian Lepas (THL) itu.
Eko menjelaskan, keinginannya untuk berjalan kaki berawal dari obrolan dengan rekan sejawat. Ia merasa, jika pelantikan diundur maka umurnya akan semakin tua dan berdampak pada percepatan pensiunnya. Sehingga, ia berjanji akan berjalan kaki dari Pendapa Kabupaten Jepara hingga rumahnya di Sidigede, Kecamatan Welahan.
"Ini dalam rangka penerimaan SK PPPK tahun 2025. Kan pernah ada kabar kalau (pelantikan PPPK) diundur sampai 2026. Jadi misal diajukan tahun 2025 akan saya ambil dengan jalan kaki sampai rumah," ungkap Eko.
Warga yang berasal dari Desa Kancilan, Kecamatan Kembang itu menambahkan, jika dirinya merupakan tenaga honorer yang masuk dalam K2 tahun 2013 namun tidak lolos dalam seleksi PNS. Kemudian ia mengikuti tes PPPK pada tahun 2024. "September 2003 saya pengabdian mulai wiyata. Untuk nambah penghasilan kadang jualan burung atau makanan di sekolahan," ungkap Eko.
Eko mengaku usai mendapat SK PPPK akan segera ia jadikan agunan ke bank berpelat merah. Pasalnya, dirinya membutuhkan pinjaman untuk membeli tanah sebagai tempat tinggal. "Saya dikasih rumah tempat tinggal di SD itu. Mulai dari nikah sampai sekarang belum punya rumah," beber Eko.
Sebagai penjaga sekolah, Eko sudah melalui suka duka selama mengabdi. Meski begitu, ia tetap teguh dalam menjalankan tugasnya.