Pemberontak Houthi di Yaman menyerang kapal dari negara yang dukung Israel. (Houthi Media)
Willy Haryono • 9 July 2025 13:47
Sanaa: Serangan terbaru oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman terhadap kapal kargo berbendera Liberia di Laut Merah menewaskan tiga pelaut dan melukai dua lainnya, menurut pernyataan pasukan angkatan laut Uni Eropa pada Selasa, 8 Juli 2025. Insiden ini menyoroti kembalinya ancaman terhadap jalur perdagangan internasional yang sangat vital.
Mengutip dari ABC News, kapal kargo yang menjadi sasaran adalah Eternity C. Ini merupakan serangan kedua dalam sepekan setelah kapal Magic Seas diserang dan kemudian dilaporkan tenggelam. Kedua kapal tersebut diserang ketika berlayar di Laut Merah menuju Terusan Suez.
Serangan terjadi pada Senin malam, saat kapal Eternity C diserang oleh kelompok bersenjata dari perahu kecil dan drone pembawa bom. Penjaga keamanan kapal membalas dengan tembakan senjata api.
Menurut EU Operation Aspides dan firma keamanan swasta Ambrey, satu awak yang terluka harus diamputasi kakinya, dan kapal saat ini mengapung tanpa kendali di Laut Merah.
Meski Houthi belum mengklaim serangan ini secara resmi — biasanya mereka membutuhkan waktu beberapa hari — pemerintah Yaman di pengasingan, Uni Eropa, dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyalahkan kelompok yang didukung Iran itu.
“Serangan-serangan ini menunjukkan ancaman nyata yang terus-menerus dari pemberontak Houthi terhadap kebebasan navigasi serta keamanan ekonomi dan maritim di kawasan,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce.
Sementara itu, video propaganda Houthi yang dirilis pada Selasa malam menunjukkan mereka mengintimidasi awak kapal melalui radio, naik ke kapal setelah awak meninggalkannya, dan meledakkannya hingga tenggelam. Para militan dalam video terlihat meneriakkan slogan khas Houthi yang bernuansa anti-Barat dan anti-Semit.
PBB mengutuk keras serangan ini dan menyerukan agar Houthi mematuhi resolusi Dewan Keamanan yang menuntut penghentian segera atas semua serangan. “Kami sangat prihatin terhadap eskalasi yang terus terjadi di Laut Merah,” kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric.
Baca juga: Kapal Dagang Liberia Diserang di Laut Merah, Empat Awak Jadi Korban