Deretan bendera Korea Utara. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 9 July 2025 17:00
Seoul: Pemerintah Korea Selatan pada Rabu, 9 Juli 2025 mengumumkan telah memulangkan enam warga Korea Utara yang sebelumnya ditemukan terombang-ambing di laut setelah kapal mereka terbawa arus ke wilayah selatan.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan bahwa keenam warga tersebut secara konsisten menyatakan keinginan mereka untuk kembali ke Korea Utara, dan keputusan repatriasi diambil setelah mempertimbangkan permintaan tersebut.
“Mereka telah beberapa kali menyampaikan keinginan untuk dipulangkan ke Korea Utara,” kata pejabat Kementerian Unifikasi dalam keterangan resminya.
Mengutip dari Asia One, Rabu, 9 Juli 2025, kejadian ini terjadi di tengah upaya Presiden Lee Jae-myung untuk meredakan ketegangan dengan Pyongyang. Lee, yang baru menjabat pada 4 Juni lalu, telah menyatakan bahwa ketegangan antar-Korea berdampak langsung terhadap perekonomian nasional, dan mendorong kebijakan yang lebih bersifat diplomatis.
Sebagai langkah awal, pemerintahnya telah menghentikan siaran propaganda dengan pengeras suara di perbatasan dan berupaya menghentikan aksi penyebaran selebaran anti-Korea Utara oleh aktivis sipil, dua hal yang kerap memicu respons keras dari Pyongyang.
Menariknya, meskipun Seoul telah berulang kali mengupayakan komunikasi resmi mengenai pemulangan ini, pihak Korea Utara tidak memberikan respons diplomatik.
Namun, pada hari pemulangan, sebuah kapal patroli Korea Utara terlihat bersiaga di titik transfer yang telah ditentukan, menandakan bahwa repatriasi tetap dapat berlangsung secara diam-diam. Keenam warga tersebut akhirnya kembali menggunakan salah satu kapal mereka sendiri. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Korsel Tangguhkan Siaran Pengeras Suara yang Ditujukan ke Korut