Terjadi Penyiksaan Sistematis Terhadap Tahanan Palestina di Penjara Israel

Tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel. Foto: Anadolu

Terjadi Penyiksaan Sistematis Terhadap Tahanan Palestina di Penjara Israel

Fajar Nugraha • 13 November 2025 15:05

Jenewa: Laporan terbaru dari Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCHR) mengungkapkan kesaksian mengerikan mengenai penyiksaan sistematis, termasuk pemerkosaan dengan menggunakan benda dan anjing, yang dialami tahanan Palestina di penjara Israel.

Laporan ini mendokumentasikan pengalaman empat korban yang baru dibebaskan dari penahanan, menggambarkan pola pelanggaran HAM yang terstruktur.

Seorang ibu 42 tahun yang diidentifikasi sebagai N.A. menceritakan mengalami pemerkosaan berulang oleh beberapa tentara Israel.

"Setelah mereka memperkosa saya, saya ditinggalkan sendirian di ruangan yang sama, tangan masih terikat ke tempat tidur dan tanpa pakaian selama berjam-jam," jelasnya, dikutip dari The Electronic Intifada, Kamis, 13 November 2025.

Selain itu, ia juga mendengar suara kamera dan diancam bahwa fotonya akan diunggah ke media sosial. Korban lain, A.A., 35 tahun, menggambarkan penyiksaan dengan menggunakan anjing terlatih di kamp Sde Teiman.

Metode penyiksaan dan dampak psikologis

Kesaksian-kesaksian tersebut mengungkap metode penyiksaan yang sangat kejam. T.O, 41 tahun mengalami pemerkosaan dengan tongkat kayu yang menyebabkan pendarahan, sementara M.A, 18 tahun mengisahkan serangan dengan botol dan anjing.

"Mereka melanggar martabat kami, menghancurkan semangat kami, dan menghancurkan harapan kami akan kehidupan," ujar M.A., yang ditangkap saat mengantri bantuan kemanusiaan.

PCHR menegaskan bahwa praktik ini merupakan bagian dari kebijakan sistematis Israel, bukan insiden terisolasi. Lembaga tersebut memperingatkan kondisi semakin berbahaya dengan rencana Israel menerapkan hukuman mati terhadap tahanan Palestina. Ribuan warga Palestina masih ditahan di kamp-kamp yang tidak dapat diakses organisasi internasional seperti Palang Merah.

Tanggapan internasional dan pola pengabaian

Meski bukti-bukti penyiksaan telah terdokumentasi dengan baik, isu ini largely diabaikan oleh media dan pemerintah Barat. Kantor HAM PBB sebelumnya menyatakan telah mengumpulkan bukti-bukti terkait kekerasan tersebut.

"Kami memiliki sejumlah video yang menunjukkan pelanggaran berat terhadap hak-hak tahanan Palestina, termasuk penyiksaan, kekerasan seksual, dan pemerkosaan," ujar pernyataan PBB.

Ironisnya, ketika video penyiksaan di Sde Teiman beredar tahun 2024, respons di Israel justru memunculkan protes "hak untuk memperkosa" yang menuntut pembebasan tentara pelaku. Yifat Tomer-Yerushalmi, jaksa militer yang membocorkan video, malah ditangkap dan dikenakan tahanan rumah. Sementara para tentara yang dituduh melakukan kejahatan justru diperlakukan sebagai pahlawan.

Dengan terungkapnya laporan ini, komunitas internasional kembali diingatkan tentang urgensi perlindungan terhadap tahanan Palestina dan pentingnya mekanisme pemantauan independen di tempat-tempat penahanan Israel.


(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)