Pakistan Sebut Dua Pelaku Bom Bunuh Diri Islamabad WN Afghanistan

Mobil bom bunuh diri terbakar di Islamabad. Foto: BBC

Pakistan Sebut Dua Pelaku Bom Bunuh Diri Islamabad WN Afghanistan

Riza Aslam Khaeron • 14 November 2025 18:33

Islamabad: Pemerintah Pakistan menyatakan bahwa dua pelaku bom bunuh diri yang mengguncang ibu kota Islamabad dan wilayah South Waziristan adalah warga negara Afghanistan.

Melansir Al-Jazeera, pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi dalam sidang parlemen yang disiarkan langsung di televisi nasional pada Kamis, 13 November 2025.

Ledakan di Kompleks Pengadilan Distrik Islamabad pada Rabu, 12 November 2025, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai lebih dari 30 lainnya. Banyak di antaranya mengalami luka kritis. Menurut Departemen Kontra-Terorisme Provinsi Punjab, tujuh orang telah ditangkap sehubungan dengan serangan ini.

Para tersangka ditangkap dari Koloni Fauji dan Dhoke Kashmirian di Rawalpindi, dan penggerebekan juga dilakukan di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Sementara itu, serangan kedua terjadi pada Senin, 10 November 2025, di Cadet College South Waziristan yang berada dekat perbatasan Afghanistan. Sebuah kendaraan bermuatan bahan peledak menabrak gerbang utama kampus.

Dua pelaku tewas di gerbang, sementara tiga lainnya sempat masuk ke dalam area kampus sebelum akhirnya dilumpuhkan aparat.

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif pada Selasa, 11 November 2025, menyatakan bahwa negaranya tengah berada dalam kondisi perang. Ia menegaskan kemungkinan Pakistan akan melancarkan serangan langsung ke dalam wilayah Afghanistan jika situasi tak mereda.
 

Baca Juga:
Pakistan Salahkan India dan Taliban Atas Bom Bunuh Diri di Islamabad

"Siapa pun yang mengira bahwa Angkatan Darat Pakistan hanya bertempur di perbatasan Afghanistan dan daerah-daerah terpencil di Balochistan harus menganggap serangan bom bunuh diri hari ini sebagai peringatan," tegas Asif.

Hubungan antara Pakistan dan Taliban Afghanistan telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir, dengan Islamabad berulang kali menuduh kelompok-kelompok bersenjata Taliban menggunakan wilayah Afghanistan sebagai basis untuk menyerang Pakistan.

Kabul membantah tuduhan tersebut dan menyatakan tidak memberikan perlindungan bagi kelompok bersenjata yang melakukan aksi teror di Pakistan.

Ketegangan juga meningkat sejak bentrokan perbatasan bulan lalu yang menewaskan puluhan tentara dan warga sipil dari kedua belah pihak. Eskalasi terbaru ini dikhawatirkan akan memicu langkah militer sepihak dari Islamabad.

Di tengah situasi ini, parlemen Pakistan pada Kamis juga mengesahkan Amandemen Konstitusi ke-27 yang kontroversial.

Amendemen ini memberikan kekebalan seumur hidup bagi Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, Asim Munir, yang sebelumnya dipromosikan menjadi Field Marshal setelah konflik dengan India pada Mei lalu.

Amendemen ini juga memperkuat kendali militer atas angkatan darat, udara, dan laut, serta membentuk Mahkamah Konstitusi Federal.

Kritik terhadap amandemen tersebut datang dari berbagai kalangan, namun parlemen tetap meloloskannya dengan dukungan dua pertiga suara. Munir dan perwira tinggi militer lainnya kini menikmati kekebalan hukum penuh dan hak istimewa tanpa batas waktu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)