Prancis Perintahkan Ruang Pamer Israel di Pertunjukkan Udara Paris Ditutup

Stand pameran Israel yang dipamerkan di Paris, Prancis ditutup. Foto: Guardian

Prancis Perintahkan Ruang Pamer Israel di Pertunjukkan Udara Paris Ditutup

Fajar Nugraha • 17 June 2025 12:08

Paris: Sebanyak Empat stan utama perusahaan Israel di Pameran Udara Paris, Prancis telah ditutup, setelah para peserta pameran dilaporkan menolak untuk menyingkirkan beberapa senjata dari pajangan. Stan tersebut digunakan oleh Elbit Systems, Rafael, IAI, dan Uvision.

Tiga stan Israel lain yang lebih kecil dan tidak memamerkan perangkat keras, serta stan Kementerian Pertahanan Israel, tetap dibuka. dilaporkan bahwa perintah penutupan tersebut datang dari otoritas Prancis setelah perusahaan Israel tak mematuhi arahan badan keamanan Paris untuk menyingkirkan senjata dari stan.

Kementerian Pertahanan Israel mengatakan, telah menolak perintah untuk menyingkirkan beberapa persenjataan dari pameran, dan penyelenggara pameran pun menanggapinya dengan mendirikan sekat hitam yang memisahkan stan Israel dari yang lain.

"Prancis bersembunyi di balik pertimbangan yang konon bersifat politis untuk mengecualikan senjata ofensif Israel dari pameran internasional,” kata Kementerian tersebut, seperti dikutip AFP, Selasa 17 Juni 2025.

Presiden dan kepala eksekutif IAI, Boaz Levy, mengatakan bahwa sekat hitam itu mengingatkannya pada masa kelam ketika Yahudi dipisahkan dari masyarakat Eropa.

Sebelumnya pada hari Senin, kantor berita AFP menunjukkan foto tulisan kuning di salah satu dinding hitam di sekitar tribun yang berbunyi, “di balik dinding-dinding ini terdapat sistem pertahanan terbaik yang digunakan oleh banyak negara. Pemerintah Prancis, atas nama diskriminasi, berusaha menyembunyikannya dari Anda.”

Dua politisi AS yang menghadiri pertunjukan udara tersebut juga mengkritik tindakan Prancis. Gubernur Sarah Huckabee Sanders mengatakan pada wartawan bahwa keputusan itu tidak masuk akal, dan Senator Katie Britt mengkritiknya sebagai tindakan yang “tidak berwawasan luas”.

Wakil Presiden Senior di Elbit Systems, Meshar Sasson, menuduh Prancis mencoba menghalangi persaingan.

"Jika Anda tidak bisa mengalahkan mereka dalam teknologi, sembunyikan saja mereka, bukan?” katanya, dikutip dari Reuters. Perusahaan Rafael juga menggambarkan tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan bermotif politik. 

(Nada Nisrina)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)