Banjir Rob 50 Sentimeter Menggenangi Permukiman Muara Angke

Jakarta: Banjir rob setinggi 50 sentimeter kembali menggenangi permukiman padat penduduk di Jalan Dermaga Ujung Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa, 22 Juli 2025, malam. Warga khawatir karena debit air yang tinggi mulai masuk ke dalam rumah.

Luapan air laut terlihat mulai naik ke permukiman padat di RW 022 Muara Angke, Jakarta Utara, sekitar pukul 19.00 WIB. Ketinggian air terus bertambah dan memasuki rumah warga, hingga beberapa kendaraan yang nekat melintas juga terjebak di tengah tingginya air rob.

Sejumlah warga mengaku khawatir atas luapan air laut yang mengalir deras hingga malam nanti. Warga bernama Tarsini, terpaksa menggendong bayinya untuk mengungsi ke luar rumah lantaran air mulai memasuki rumahnya.

"Banjir habis magrib tadi enggak terlalu gede. Kemarin mah jam 8 malam udah surut ini lebih parah," kata Tarsini, di lokasi, Selasa, 22 Juli 2025 malam.

Tarsini khawatir air rob kali ini akan lebih tinggi dari hari sebelumnya. Terlebih ia memiliki buah hati yang masih bayi.
 

Baca: Ketinggian Rob di Pantura Jateng Mulai Turun

"Masuk ini ke rumah takut, takut masuk aja ini. Apalagi saya punya anak kecil, suami pergi kerja ke lelang (pelelangan ikan). Anak saya sama siapa ya pusing," kata Tarsini.

 Ia terpaksa menitipkan anaknya ke tetangga untuk mengungsi. Sementara Tarsini harus mengangkat barang-barang dan perabot di rumahnya agar tidak kebanjiran.

"Saya harus beberes angkatin kasur, baju, ke atas. Susah lah kalau banjir, beli makanan susah sedangkan saya punya anak bayi," katanya.

Menurutnya, banjir air pasang laut ini lebih parah dibanding hari sebelumnya. Namun, kebanyakan warga memilih untuk bertahan di rumah dan tidak mengungsi.

Warga berharap persoalan banjir rob di Kali Adem, Muara Angke, dapat terselesaikan oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara. Proyek pembangunan tanggul banjir rob yang akan rampung dalam beberapa bulan ke depan digadang-gadang dapat mengurangi debit air laut yang memasuki kawasan pesisir Muara Angke.