Farmakolog molekuler Dexa Medica yang juga Guru Besar Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Prof. Raymond R. Tjandrawinata. Foto: dok Dexa Medica.
Ade Hapsari Lestarini • 21 October 2025 22:29
Tangerang Selatan: Farmakolog molekuler Dexa Medica yang juga Guru Besar Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Prof. Raymond R. Tjandrawinata, kembali mengukir prestasi akademik. Berdasarkan hasil pemeringkatan terbaru AD Scientific Index 2026 yang dirilis pada Oktober 2025, Prof. Raymond meraih predikat sebagai saintis bidang farmasi terbaik ke-3 di Indonesia.
"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas pengakuan ini. Dalam bidang Farmasi dan Ilmu Farmasi, saya menduduki peringkat tiga ilmuwan di Indonesia, termasuk dalam 5,5 persen teratas di Asia, dan 8,96 persen teratas di dunia," ungkap Prof. Raymond dalam pernyataan tertulis, Selasa, 21 Oktober 2025.
Prof. Raymond telah memimpin riset biomolekuler bersama tim Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) sejak 2005. Melalui riset yang memanfaatkan biodiversitas Indonesia, berbagai produk Obat Modern Alami Integratif (OMAI) fitofarmaka kini tidak hanya memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 80 persen, tetapi juga telah berhasil menembus pasar global dan menjadi simbol kemandirian farmasi nasional.
Selain fokus pada riset OMAI fitofarmaka, Prof. Raymond juga dikenal sebagai ilmuwan dengan kontribusi besar di bidang kimia farmasi dan bioteknologi. Ia tercatat memiliki 64 paten yang diakui di Indonesia maupun di luar negeri. Capaian ini memperlihatkan sinergi antara riset ilmiah dan inovasi industri yang konkret, sejalan dengan Core Purpose Dexa yakni Expertise for the Promotion of Health.
Pada 1991, Prof. Raymond terlibat dalam proyek NASA Spacelab Life Sciences (SLS 1) bersama astronot Dr. Millie Hughes-Fulford. Proyek tersebut bertujuan untuk mempelajari efek gravitasi mikro terhadap kesehatan tulang manusia—riset yang menjadi pijakan penting bagi pemahaman fisiologi di luar angkasa dan pengembangan terapi regeneratif di Bumi.
Baca Juga :