Ilustrasi. Foto: Unsplash.
Husen Miftahudin • 16 October 2025 22:50
Jakarta: Studi terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menunjukkan industri kripto memiliki potensi membuka hingga 1,22 juta lapangan kerja baru di sektor digital nasional.
Data tersebut juga memperkirakan kontribusi industri kripto terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai Rp189,46 triliun hingga Rp260,36 triliun atau 0,86 persen sampai 1,18 persen. Pencapaian ini akan terwujud apabila pendapatan dari perdagangan aset kripto dialirkan kembali ke sektor riil melalui konsumsi dan investasi domestik.
Atas hal tersebut, Vice President Indodax Antony Kusuma menekankan pentingnya pengembangan ekosistem kripto yang sehat dan aman bagi masyarakat. Menurut dia, pertumbuhan industri kripto bukan sekadar angka transaksi, melainkan peluang nyata bagi penguatan ekonomi digital Indonesia.
"Industri kripto memberikan ruang bagi inovasi, tenaga kerja digital, dan kontribusi signifikan terhadap PDB jika dikelola secara tepat," jelas Antony dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 16 Oktober 2025.
Pada 2024, perdagangan aset kripto di Indonesia telah memberikan kontribusi sebesar Rp70,04 triliun, serta menciptakan lebih dari 333 ribu lapangan kerja baru. Data ini menunjukkan ekosistem kripto Indonesia terus berkembang dan mampu menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi digital nasional.
"Pentingnya keseimbangan regulasi dan inovasi. Regulasi yang tepat akan menciptakan iklim industri yang kompetitif, aman, dan mendorong partisipasi masyarakat secara luas," terang Antony.
Baca juga: Harga Bitcoin Ambruk Gegara Trump 'Getok' Tarif Impor dari Tiongkok, Kesempatan atau Ancaman? |