Pemangkasan TKD, Wali Kota Solo Targetkan Efisien Setiap OPD 31 Persen

Solo: Wali Kota Solo Respati Ardi menargetkan efisiensi operasional masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) minimal 31 persen akibat pemangkasan dana transfer daerah (TKD) tahun 2026. Ia menegaskan, regulasi tersebut diberlakukan khususnya untuk OPD yang tidak bersentuhan langsung dengan layanan masyarakat.

"Kami targetkan setiap OPD bisa turun minimal 31% untuk pengurangan operasional harian. Yang di luar pelayanan masyarakat ya. Salah satunya melalui penerapan work from anywhere (WFA) atau work from home (WFH). Saya yakin langkah ini mampu mengurangi beban APBD 2026," ujar Respati, di Solo, Senin, 20 Oktober 2025.

Nantinya, realisasi WFA atau WFH bagi aparatur sipil negara (ASN) akan diawasi sesuai output yang dihasilkan. Kebijakan hingga kajian disesuaikan dengan indikator kinerja utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Solo.

Ia berharap rencana penerapan WFA tidak dilihat pada bekerja atau tidaknya para ASN Pemkot Solo.
 
“Jangan dimasalahkan ngantor apa enggak. Sekarang prestasi dari OPD ini dalam mencapai indikatornya, antara lain meningkatkan indeks pembangunan manusia, menurunkan tingkat pengangguran terbuka, menurunkan angka kemiskinan,” imbuh Respati.

Ia mengungkapkan, kendati bakal menerapkan WFA, kinerja ASN tetap diawasi Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD). Pihaknya akan berbagi tugas dengan Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani untuk melakukan monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran.

“Saya juga mengajak DPRD, anggota dewan untuk pengawasan,” terang Respati.

Sebelumnya, Pemkot Solo berencana bakal menerapkan kebijakan bekerja fleksibel di luar kantor atau WFA bagi aparatur sipil negara sebagai dampak pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) sekitar Rp218 miliar pada 2026.