Ilustrasi harga minyak dunia naik. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 14 August 2025 09:06
Houston: Harga minyak dunia sedikit lebih tinggi pada perdagangan Kamis, kembali menguat setelah aksi jual pada sesi sebelumnya, karena pertemuan mendatang antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin sehingga meningkatkan premi risiko di pasar.
Mengutip Investing.com, Kamis, 14 Agustus 2025, harga minyak mentah Brent naik 28 sen, atau 0,43 persen, menjadi USD65,91 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 23 sen, atau 0,37 persen, menjadi USD62,89.
Kedua kontrak mencapai titik terendah dalam dua bulan pada perdagangan Rabu setelah panduan pasokan bearish dari pemerintah AS dan Badan Energi Internasional (IEA).
Trump mengancam akan memberikan 'konsekuensi berat' jika Putin tidak menyetujui perdamaian di Ukraina. Trump tidak merinci konsekuensi apa yang mungkin terjadi, tetapi ia telah memperingatkan sanksi ekonomi jika pertemuan di Alaska pada Jumat tidak membuahkan hasil.
Dukungan lain untuk minyak adalah ekspektasi Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga pada September mendekati 100 persen setelah inflasi AS meningkat pada kecepatan sedang pada Juli.
Menteri Keuangan (Menkeu) AS Scott Bessent mengatakan, pemotongan setengah poin yang agresif mungkin dilakukan mengingat angka ketenagakerjaan yang lemah akhir-akhir ini. Pasar memperkirakan peluang pemotongan seperempat poin persentase pada pertemuan Fed 16-17 September sebesar 99,9 persen, menurut alat CME FedWatch.
Diketahui, suku bunga pinjaman yang lebih rendah akan mendorong permintaan minyak. Sementara di sisi lain, dolar AS berada di dekat level terendah multi-minggu terhadap euro dan poundsterling pada Kamis karena para pedagang meningkatkan taruhan The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga bulan depan.
Baca juga: Setelah Turun Berhari-hari, Harga Minyak Dunia Mulai Naik Lagi |