Menyambut peringatan ke-80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, berbagai organisasi kepemudaan lintas iman di Sulawesi Selatan menggelar Fun Walk bertajuk “Salam Moderasi” pada Jumat, 15 Agustus 2025. Istimewa
Whisnu Mardiansyah • 16 August 2025 08:05
Makassar: Menyambut peringatan ke-80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, berbagai organisasi kepemudaan lintas iman di Sulawesi Selatan menggelar Fun Walk bertajuk “Salam Moderasi” pada Jumat, 15 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari diskusi bersama para Ketua Organisasi Kepemudaan (OKP) lintas iman bersama Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana.
Ketua Pemuda Katolik Sulawesi Selatan, Erika Tansil, menyampaikan kegiatan ini mengusung pesan kebersamaan “Makassar Aman untuk Semua” melalui Deklarasi Cinta, sekaligus menjadi momentum mempererat silaturahmi lintas iman.
“Kami ingin Deklarasi Cinta ini menjadi salam Moderasi yang menggema dari Sulawesi Selatan untuk Indonesia.” ujar Erika.
Lebih lanjut, Erika menegaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan Kurikulum Cinta yang digagas oleh Kementerian Agama, sebagai upaya membumikan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Kegiatan yang diikuti sekitar 250 peserta ini dimulai dari titik kumpul di Masjid 99 Kubah CPI Makassar pada pukul 15.30 Wita. Rangkaian acara diawali dengan foto bersama, pembentangan bendera sepanjang 80 meter, Fun Walk sejauh 5 km mengelilingi rute dalam kota, hingga berakhir di Pelataran Lego-Lego.
Puncak acara ditandai dengan pengucapan serta penandatanganan Deklarasi Cinta di hadapan Kapolrestabes Makassar. Adapun 7 Organisasi Kepemudaan (OKP) Sulsel itu di antaranya Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia, Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, serta Generasi Muda Buddhis Indonesia.
“Dengan Deklarasi Cinta ini, kami teguhkan hati, pikiran, dan tindakan untuk menjadi generasi pemersatu bangsa yang membawa obor persatuan, merawat keberagaman, dan membangun Sulawesi Selatan yang damai, adil, serta bermartabat,” tutup Erika.