Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa tarif impor terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok akan mulai berlaku pada Selasa, 4 Maret 2025. Keputusan ini mengakhiri harapan akan adanya kesepakatan menit terakhir yang dapat menghindarkan kenaikan bea masuk.
Trump sebelumnya mengumumkan tarif ini pada Februari lalu, tetapi sempat menunda penerapannya. Ia menuding Kanada dan Meksiko gagal menghentikan imigrasi ilegal serta perdagangan narkotika. Namun, jeda tersebut akan berakhir dalam hitungan jam, dan pasar saham AS mengalami penurunan setelah Trump menyatakan bahwa tidak ada lagi ruang negosiasi bagi kedua negara tersebut untuk menghindari tarif baru.
Gedung Putih juga mengonfirmasi bahwa Trump telah menandatangani perintah untuk menaikkan tarif impor Tiongkok dari 10 persen menjadi 20 persen. Sementara itu, tarif yang diterapkan pada Kanada dan Meksiko diperkirakan akan mengganggu rantai pasok di sektor utama, termasuk otomotif dan bahan bangunan, yang berpotensi meningkatkan harga bagi konsumen.
“Tarif hingga 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko sudah disiapkan,” ujar Trump kepada wartawan. “Yang harus mereka lakukan adalah membangun pabrik mobil dan fasilitas lainnya di AS, sehingga mereka tidak akan dikenai tarif.”
Kanada dan Meksiko Siapkan Langkah Balasan
Menanggapi keputusan Trump, Menteri Luar Negeri Kanada Mélanie Joly memperingatkan bahwa kebijakan tersebut merupakan "ancaman eksistensial" bagi negaranya, mengingat ribuan lapangan pekerjaan yang berisiko terdampak.
"Jika Trump tetap melanjutkan kebijakan ini, kami siap dengan tarif balasan," tegas Joly.
Di Meksiko, Presiden Claudia Sheinbaum menyatakan bahwa pemerintahnya telah menyiapkan langkah-langkah kontingensi untuk menghadapi keputusan AS.
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan bahwa hanya sebagian kecil imigran ilegal dan fentanyl yang masuk ke AS berasal dari Kanada. Namun, ia menekankan bahwa pemerintahnya akan merespons dengan "tindakan yang kuat, tegas, dan sepadan" jika tarif diberlakukan.
Untuk meredakan kekhawatiran AS, Kanada sebelumnya telah mengalokasikan dana sebesar 1,3 miliar dolar Kanada (setara dengan 901 juta dolar AS) guna memperkuat keamanan perbatasan. Selain itu, pemerintah Kanada juga telah menunjuk seorang pejabat khusus untuk mengkoordinasikan upaya pemberantasan fentanyl.
Di sisi lain, pemerintah Meksiko pekan lalu mengekstradisi sejumlah bandar narkoba paling dicari ke AS sebagai bagian dari upaya untuk menghindari pemberlakuan tarif. Di antara mereka terdapat seorang pemimpin kartel yang telah lama dicari atas keterlibatannya dalam pembunuhan seorang agen rahasia AS.
Dampak Ekonomi dan Potensi Gugatan Hukum
Pakar perdagangan internasional menilai bahwa langkah Trump menggunakan wewenang darurat ekonomi untuk mengenakan tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Masih harus dilihat bagaimana ini akan berujung dalam potensi gugatan hukum," ujar Ryan Majerus, mitra di firma hukum King & Spalding dan mantan pejabat perdagangan AS.
Dari sisi industri, Kepala Ekonom di National Association of Home Builders, Robert Dietz, memperingatkan bahwa tarif impor terhadap Kanada dapat memperburuk kenaikan harga bahan bangunan.
"Kami memperkirakan tarif kumulatif atas kayu lunak Kanada bisa mencapai lebih dari 50 persen," katanya.
Harga kayu lunak berjangka telah meningkat delapan persen dalam beberapa pekan terakhir. Dietz juga mencatat bahwa meskipun AS berencana memperluas industri kehutanan domestik, harga kemungkinan akan tetap melonjak dalam jangka pendek.
Beberapa pengembang perumahan bahkan memperkirakan bahwa tarif ini dapat menambah biaya konstruksi rumah baru sebesar 7.500 hingga 10.000 dolar AS per unit.
Tantangan bagi Ekonomi AS
Analis JP Morgan pada Jumat lalu memperingatkan bahwa kebijakan tarif Trump yang mulai berlaku pekan ini akan menjadi "tantangan baru yang signifikan bagi aktivitas ekonomi" serta meningkatkan biaya bagi konsumen.
Selain itu, Trump juga mengumumkan bahwa tarif baru atas impor produk pertanian akan diterapkan pada 2 April mendatang. Menurut seorang pejabat Gedung Putih, kebijakan ini merupakan bagian dari strategi Trump untuk menerapkan tarif timbal balik yang disesuaikan dengan setiap mitra dagang.
Dengan penerapan tarif ini, AS tidak hanya berusaha menyeimbangkan hubungan perdagangan, tetapi juga memanfaatkan kebijakan ekonomi sebagai alat untuk menekan negara-negara mitra dalam berbagai isu strategis, termasuk imigrasi dan perdagangan narkotika. (
Muhammad Reyhansyah)
Baca juga:
Kekhawatiran Tarif Trump Bikin Saham-saham AS Boncos