Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak. Metrotvnews.com/Fachri
Fachri Audhia Hafiez • 26 May 2025 19:51
Jakarta: Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak meminta dibuktikan apabila prajurit melakukan dugaan intimidasi. Dia menjamin bakal mengevaluasi prajurit yang terbukti mengintimidasi.
Hal ini merespons soal dugaan intimidasi terhadap penulis opini di media massa Detik.com. Tulisan opini terkait jenderal TNI itu harus ditarik karena penulis mengaku mendapat intimidasi.
"Kalau ada bukti, ada perkembangan situasi terkesan bahwa kita memberi ini, intimidasi, langsung evaluasi," kata Maruli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.
Maruli tak ambil pusing adanya dugaan intimidasi terkait penulisan opini tersebut. Termasuk soal tulisan mengkritik TNI.
"Aduh capek kita juga ngapain ngurusin kayak gituan, udah kebanyakan kerjaan nih. Anggota kita udah ngurusin pertanian, udah ini segala. Mau nulis-nulis opini-opini lagi, udah Biarin aja gitu," ujar dia.
Sebelumnya, Dewan Pers menanggapi ramai pemberitaan soal pencabutan tulisan opini yang sempat dimuat dalam laman Detik.com pada 22 Mei 2025. Dewan Pers menghormati kebijakan redaksi media, termasuk untuk melakukan koreksi atau pencabutan berita dalam rangka menjaga akurasi, keberimbangan, dan memenuhi kepatuhan pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
"Namun setiap pencabutan berita harus disertai dengan penjelasan yang transparan kepada publik agar tidak menimbulkan spekulasi serta tetap menjaga akuntabilitas media," kata Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat melalui keterangan tertulis, Senin, 26 Mei 2025.
Baca Juga:
TNI Menegaskan Dukung Kebebasan Berpendapat, Tolak Intimidasi dalam Kehidupan Demokrasi |