Penandatanganan kerja sama Pemkot Yogyakarta dengan perwakilan perguruan tinggi untuk pendampingan pengembangan perkampungan. Dokumentasi/ Istimewa.
Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta menjalin kerja sama 47 kampus di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kerja sama ini dilakukan untuk pengembangan ratusan kampung di wilayah tersebut.
"Bersama 47 kampus ini kami akan mengembangkan 169 kampung dalam hal kebersihan lingkungan dan sampah," kata Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, Kamis, 22 Mei 2025.
Hasto mengatakan pelibatan puluhan perguruan tinggi tersebut sekaligus menjalankan program One Village, One Sister University, One Sister Corporate dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Menurut Hasto, masing-masing kampus diberi kewenangan menciptakan lingkungan yang bersih dengan penanganan sampah yang baik. Selain itu, kampus-kampus tersebut juga bisa mengembangkan masing-masing kampung sesuai dengan potensi dan sumber dayanya.
"Misalkan dari kampus Institut Seni Indonesia (ISI) pasti arahnya akan membimbing menjadi kampung kreatif ataupun budaya. Kalau pada aspek lingkungan ya bisa dengan mengedepankan artistik di wilayah kampung," kata dia.
Hasto menyebut di Kota Yogyakarta akan dikembangkan kampung batik. Hal ini sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan memperkuat ekonomi lokal masyarakat di wilayah. Dengan modal sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif.
"Kampung batik, harapan saya bisa produktif menghasilkan batik. Saya jamin laku, karena dalam 100 hari kerja ini kami luncurkan Batik Segoro Amarto. Nanti diwajibkan untuk dipakai anak sekolah dan ASN. Sehingga satu tahun paling tidak ada 50 sampai 60 ribu pesanan batik," ujarnya.
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia mengatakan kerja sama itu akan jadi bagian dalam implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Satu dari tiga poin tri dharma itu yakni pengabdian ke masyarakat dan diharapkan bisa berkelanjutan.
Menurut Ova, perguruan tinggi bisa memulainya dengan memberikan literasi hingga pelatihan teknis sesuai potensi yang dimiliki kampung. Menurut Ova, keberlanjutan kerja sama itu sekaligus membangun jejaring dan penguatan dukungan terhadap pengembangan masyarakat.
"Ini merupakan momen penting bagaimana kami dari Perguruan Tinggi punya arah yang sama membangun Kota Yogyakarta, dengan kemampuan yang dimiliki untuk disesuaikan dengan potensi kampung. Sekaligus membangun jejaring antar kampus untuk saling mendukung dan menguatkan," ujarnya.