Jakarta: Permukiman warga di Muara Angke, RW 022 Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, kembali terendam banjir rob pada Selasa, 27 Mei 2025, malam. Air laut mulai masuk menggenangi jalanan akses Pelabuhan Kali Adem sekitar pukul 22.00 WIB.
Pantauan Metrotvnews.com, air semakin deras membanjiri jalanan permukiman warga. Beberapa anak mengambil kesempatan tersebut untuk bermain air, meski sudah hampir tengah malam.
Ketinggian air diketahui sudah mencapai sekitar dari 20 sentimeter. Kendaraan roda dua dan roda empat yang hendak melintas, terpaksa memperlambat lajunya saat menerjang banjir rob.
Supriyadi, pengurus RW 022 Pluit mengatakan, banjir rob sudah menjadi peristiwa yang biasa dialami warga setempat. Dalam tiga hari terakhir ini, permukiman tersebut sudah tergenang banjir yang dimulai sekitar pukul 19.00 WIB.
"Sudah tiga hari lebih. Kita bisa dibilang sudah terbiasa. Cuma ya itu, waktu istirahat kita jadi terganggu karena banjirnya malam-malam," kata Supriyadi, Selasa, 27 Mei 2025.
Supri mengatakan, fenomena rob ini memiliki pola berbeda tergantung musim. Jika musim hujan, air kerap meluap ke jalanan pada malam hari. Sementara, pada musim kemarau, banjir rob kerap terjadi siang hari.
Menurutnya, selama tiga hari ini banjir mulai naik sekitar pukul 19.00 WIB dan mencapai puncaknya hingga pukul 02.00 dini hari. Pada pagi harinya banjir perlahan akan surut. Ketinggian pun dapat mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter, terutama di bagian dalam gang-gang rumah warga.
"Air naik dari pinggir laut sana jam 7 malam, terus turun ke wilayah warga sampai jam 2. Itu bisa sampai satu meter tingginya," katanya.
Banjir rob ini berdampak pada seluruh wilayah di RW 022 Pluit, yang terdiri dari 12 RT. RW 022 Pluit merupakan wilayah pertama yang terdampak rob dari arah laut, hingga akhirnya juga menggenangi RW 01, RW 11, dan RW 21.
Supriyadi berharap agar pemerintah segera membangun tanggul penahan rob di wilayah tersebut.
"Harapannya tanggul cepat dibangun, tapi dibangun yang higienis dan tidak merugikan warga," tutupnya.