Putin Dinilai Diam-diam Mendukung Rencana Trump Menganeksasi Greenland

Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pertemuan Helsinki, Juli 2018. (EPA-EFE/Mauri Ratilainen)

Putin Dinilai Diam-diam Mendukung Rencana Trump Menganeksasi Greenland

Riza Aslam Khaeron • 28 March 2025 14:10

Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menunjukkan penolakan terhadap rencana mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menganeksasi Greenland, wilayah otonom milik Denmark. Dalam pidato di Forum Arktik di Murmansk, Kamis, 28 Maret 2025, Putin menyebut bahwa rencana tersebut adalah urusan dua negara dan "tidak ada hubungannya dengan Rusia."

Melansir analis politik Rusia dari BBC, Steve Rosenberg, Jumat, 28 Maret 2025, Putin menyatakan bahwa "rencana Amerika terkait Greenland itu serius." Ia mengatakan, "rencana ini punya akar sejarah yang dalam, dan jelas Amerika Serikat akan terus mengejar kepentingan geopolitik, militer-politik, dan ekonomi mereka secara sistematis di Arktika."

Putin tidak memberikan kritik apa pun terhadap Trump dalam pidatonya, yang dinilai mencerminkan hubungan yang membaik antara Moskow dan Washington setelah sebelumnya kerap bersitegang saat era Presiden Joe Biden.

"Soal Greenland, ini adalah urusan dua negara. Tidak ada hubungannya dengan kami," tegas Putin.

Dalam laporannya, Rosenberg menilai pernyataan Putin itu sebagai 'anggukan' diam-diam terhadap rencana Trump dan mencerminkan kepercayaan diri Moskow dalam merayu Washington lewat potensi kerja sama ekonomi di Arktik.

Hal ini terlihat dari pernyataan Kirill Dmitriev, utusan Putin untuk investasi asing, yang menyebut bahwa Rusia terbuka bekerja sama dengan Amerika Serikat di sektor logistik, energi, hingga teknologi nuklir.

"Kami terbuka untuk mempertimbangkan berbagai peluang investasi bersama AS di sektor-sektor tertentu yang disetujui pemerintah Rusia," kata Dmitriev. Ia juga memuji Elon Musk sebagai pemimpin visioner dan menyebut kemungkinan kerja sama dalam proyek luar angkasa: "Kami percaya Rusia memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan untuk misi ke Mars."

Rosenberg juga mencatat bahwa dalam wawancaranya dengan BBC, Dmitriev menghindari menjawab pertanyaan soal tanggung jawab Rusia atas kelanjutan perang di Ukraina. "Saya fokus pada ekonomi dan investasi, jadi saya tidak berkomentar tentang isu politik," kata Dmitriev.
 

Baca Juga:
Laporan Kesehatan Memburuk, Zelensky Sebut Putin akan Segera Meninggal

Namun, ia menyatakan bahwa dialog AS-Rusia saat ini berjalan baik dan saling mencoba memahami posisi masing-masing.

Nikolai Patrushev, mantan kepala FSB dan kini penasihat utama Putin, menambahkan bahwa kebijakan AS sangat dipengaruhi oleh pergantian kekuasaan partai. "Saat Demokrat berkuasa, mereka mengambil satu sikap. Republik punya sikap berbeda. Itu tidak berarti mereka sepakat dengan Rusia, tapi mereka punya pandangan sendiri dan kami bisa bekerja sama dengan itu," ujar Patrushev.

Menurut laporan Rosenberg, Kremlin tampak percaya diri bahwa pergeseran sikap Washington terhadap Moskow akan membuka ruang manuver baru, khususnya lewat jalur ekonomi dan diplomatik yang lebih pragmatis.

Sebagai simbol ambisi Rusia di Arktik, di pusat kota Murmansk dipajang patung paus raksasa yang dikelilingi balon-balon perak menyerupai ombak. Instalasi itu menarik perhatian banyak warga yang berfoto bersama, menggambarkan optimisme Rusia atas masa depan kawasan tersebut dan hubungan bilateral dengan Amerika Serikat.

Sejumlah warga yang ditemui BBC juga menunjukkan sikap pragmatis terhadap kemungkinan kerja sama dengan Amerika. "Rusia itu kuat," kata seorang perempuan bernama Elina. "Kita harus selalu mendukung yang kuat."

Dengan tidak menolak bahkan cenderung mendukung rencana aneksasi Greenland oleh Trump, serta mempromosikan kerja sama investasi di tengah perang yang masih berlangsung, Kremlin tampaknya tengah memainkan strategi baru: merangkul Washington sambil tetap mempertahankan kekuatan militernya di Eropa Timur.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)