Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 28 March 2025 13:49
Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ‘akan segera meninggal’. Ucapan itu terkait laporan baru-baru ini bahwa kesehatan Putin sedang memburuk.
Lebih lanjut, Zelensky mendesak Amerika Serikat (AS) dan pemerintahan Trump untuk ‘tetap kuat’ dan tidak menyerah pada tuntutan Putin terkait kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang tiga tahun tersebut.
Zelensky menyampaikan komentar tersebut dalam wawancara dengan wartawan bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu di Paris menjelang pertemuan para pemimpin Eropa.
“(Putin) akan segera meninggal, dan itu fakta, dan itu akan berakhir," kata Zelensky, seraya menambahkan bahwa kematian adalah sesuatu yang ia takutkan.
Minggu lalu dilaporkan bahwa Putin, 72 tahun, menderita ‘stroke ringan’ setelah gemetar tak terkendali di sebuah konferensi, The Standard melaporkan.
Ada juga klaim yang belum diverifikasi bahwa Putin menderita kanker dan penyakit Parkinson.
"Sudah ada rumor bahwa Putin sedang tidak sehat sejak pertengahan tahun 2000-an, bahkan mungkin lebih awal," kata Dr. Stephen Hall, seorang analis politik Rusia kepada The Sun.
"Ada banyak kemungkinan teori tentang apa yang terjadi dalam hal bagaimana Kremlin menyembunyikannya,” ucap Dr Hall.
The Sun melaporkan bahwa Putin sedang menjalani "steroid berat dan suntikan penghilang rasa sakit yang inovatif" untuk menekan penyebaran kanker pankreas. "Itu tidak hanya menyebabkan banyak rasa sakit, Putin juga mengalami pembengkakan di wajah dan efek samping lainnya — termasuk hilang ingatan," The Sun melaporkan, mengutip sumber intelijen Rusia lainnya.
Terlepas dari itu, Zelensky mendesak AS untuk "tetap kuat" dalam negosiasinya dengan Rusia.
"Sangat penting bahwa Amerika tidak membantu Putin untuk keluar dari isolasi global ini sekarang," kata Zelensky.
Zelensky termasuk di antara 30 pemimpin di Paris untuk pertemuan puncak ketiga "koalisi yang bersedia."
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Wakil Presiden Turki Cevdet Y?lmaz termasuk di antara mereka yang dijadwalkan hadir.
AS tidak diwakili dalam pertemuan tersebut. Tujuan mereka adalah untuk membantu memperkuat posisi Ukraina dalam perundingan damai dengan Rusia.