Siapa Pemilik Grab? Lengkap dengan Rincian Kepemilikan Sahamnya

Anthony Tan, pendiri Grab. (marketeer.co.th)

Siapa Pemilik Grab? Lengkap dengan Rincian Kepemilikan Sahamnya

Riza Aslam Khaeron • 4 September 2025 16:29

Jakarta: Grab adalah perusahaan teknologi transportasi dan layanan digital terbesar di Asia Tenggara, dengan layanan utama meliputi ride-hailing, pesan-antar makanan (GrabFood), dompet digital (GrabPay), dan logistik.

Grab beroperasi di delapan negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan sejak 2021 tercatat sebagai perusahaan publik di bursa NASDAQ, Amerika Serikat, dengan kode saham GRAB.

Namun, meski telah go public, banyak yang masih bertanya-tanya siapa sebenarnya pemilik Grab—terutama karena perusahaannya berbasis di Singapura, didirikan oleh warga negara Malaysia, tetapi memiliki banyak investor global dan skema saham yang kompleks.

Berikut penjelasan lengkap mengenai kepemilikan saham Grab dan siapa pendiri di balik perusahaan teknologi raksasa ini.
 

Rincian Kepemilikan Saham Grab

Grab Holdings Limited adalah perusahaan terbuka (public company) yang tercatat di NASDAQ sejak Desember 2021 melalui skema SPAC. Dengan status ini, Grab dimiliki oleh banyak pihak, mulai dari publik hingga perusahaan global dan pendiri internal. Namun, struktur saham Grab tidak sederhana karena menggunakan sistem dual-class shares (saham dua kelas):
  • Class A Shares: dimiliki oleh publik dan investor institusi, memiliki hak suara 1 suara per saham.
  • Class B Shares: dimiliki oleh pendiri dan eksekutif kunci, memiliki hak suara 45 suara per saham, memberi kendali atas arah perusahaan meskipun porsi saham kecil.
     

Pemegang Saham Besar (Per 2024–2025)

  • Anthony Tan (Co-founder & CEO): Memiliki sebagian besar saham Class B, yang membuatnya tetap memiliki kendali suara mayoritas meski kepemilikan sahamnya relatif kecil dalam total nilai pasar.
  • Uber Technologies, Inc: Pemegang saham terbesar untuk Class A Shares. Uber menguasai lebih dari 535 juta saham Class A atau sekitar 14% dari total Class A, berasal dari akuisisi Grab atas bisnis Uber Asia Tenggara pada 2018.
  • SoftBank Vision Fund: Salah satu investor besar sejak awal, meskipun beberapa kali melakukan "sell-down" sejak 2022–2023.
  • DiDi Global Inc: Menguasai lebih dari 122 juta saham Class A per akhir 2024, menurut pengajuan SEC.
  • Toyota Motor Corporation & MUFG Bank: Investor strategis yang terlibat dalam pengembangan layanan keuangan dan kendaraan otonom.
Struktur ini membuat Anthony Tan dan tim pendiri tetap mengendalikan perusahaan, meskipun sebagian besar saham dipegang oleh pihak luar. Hal ini umum dalam startup teknologi besar yang ingin mempertahankan visi jangka panjang tanpa tekanan jangka pendek dari investor publik.
 
Baca Juga:
Siapa Pemilik Shopee? Mengenal Perusahaan SEA Limited
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)