Ilustrasi aplikasi Shopee. Foto: dok MI.
Riza Aslam Khaeron • 2 September 2025 16:20
Jakarta: Shopee merupakan salah satu platform e-commerce paling populer di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Namun, tidak semua pengguna mengetahui siapa pemilik di balik platform oranye ini. Di tengah dominasi Shopee dalam belanja daring, perhatian pun tertuju pada perusahaan induknya, Sea Limited.
Sea Limited adalah perusahaan teknologi asal Singapura yang menjadi pemilik resmi Shopee. Selain Shopee, perusahaan ini juga menaungi Garena dan Monee sebagai lini usaha utama.
Lantas, bagaimana sejarah Sea Limited? Siapa sosok di balik perusahaan ini dan bagaimana struktur bisnisnya terbentuk? Berikut penjelasannya.
Sejarah Singkat Sea Limited
Foto: Logo SEA Limited. (SEA Limited)
Sea Limited didirikan pada tahun 2009 di Singapura dengan nama awal Garena, perusahaan yang fokus pada distribusi dan pengembangan gim daring. Nama Sea sendiri merupakan singkatan dari
Southeast Asia (Asia Tenggara), mencerminkan fokus kawasan utama mereka.
Perusahaan ini didirikan oleh Forrest Li, pengusaha kelahiran Tiongkok yang kemudian menjadi warga negara Singapura. Bersama dua rekannya, Gang Ye dan David Chen, Forrest membangun ekosistem digital yang berkembang pesat.
Pada 2017, Garena resmi berubah nama menjadi Sea Limited dan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek New York (NYSE) dengan kode saham SE.
Tiga Pilar Bisnis Sea Limited
Sea Limited saat ini menjalankan tiga unit bisnis utama yang saling terintegrasi:
-
Shopee (E-commerce)
Diluncurkan pada tahun 2015, Shopee menjadi tulang punggung pertumbuhan Sea di sektor konsumen. Platform ini kini menjadi e-commerce terbesar di Asia Tenggara dan Brasil, termasuk dengan operasi di Indonesia melalui PT Shopee International Indonesia.
-
Garena (Digital Entertainment)
Merupakan unit awal dari perusahaan ini. Garena dikenal sebagai publisher game global, terutama melalui kesuksesan game Free Fire, yang menjadi salah satu game mobile paling banyak diunduh secara global.
-
Monee (Layanan Keuangan Digital)
Sebelumnya bernama SeaMoney, unit ini menaungi layanan dompet digital, pinjaman konsumen, serta bank digital seperti SeaBank Indonesia, SeaBank Filipina, dan MariBank di Singapura. Rebranding menjadi Monee dilakukan pada Mei 2025.
Siapa Pemilik Sea Limited?
Sea Limited merupakan perusahaan publik dengan kepemilikan tersebar, namun tetap dikendalikan oleh pendirinya melalui struktur dual-class shares. Saat ini:
- Forrest Li menjabat sebagai Chairman dan CEO, serta menguasai mayoritas hak suara (sekitar 59 persen) melalui kepemilikan saham kelas B.
- Tencent Holdings dari Tiongkok merupakan investor penting dengan kepemilikan saham ekonomi sekitar 17 peren, namun hak suaranya didelegasikan ke dewan Sea sejak 2022.
- Co-founder lainnya, Gang Ye, juga memegang posisi penting sebagai eksekutif perusahaan.
Dengan struktur ini, kendali strategis tetap berada di tangan Forrest Li dan tim pendiri meskipun perusahaan telah menjadi terbuka untuk publik.
Kinerja dan Ekspansi Global
Per 2024, Sea Limited mencatat pendapatan lebih dari USD16 miliar, dengan keuntungan bersih mendekati USD450 juta. Sekitar 70 persen pendapatan berasal dari Asia Tenggara, dan hampir 20 persen dari Amerika Latin.
Setelah ekspansi agresif di berbagai negara, Sea menarik diri dari India, Prancis, dan beberapa pasar Eropa sejak 2022 untuk fokus pada profitabilitas. Namun
Shopee tetap kuat di Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Brasil.
Posisi Shopee di Indonesia
Shopee Indonesia beroperasi di bawah PT Shopee International Indonesia dan menjadi salah satu pemain utama dalam industri
e-commerce nasional, bersaing dengan Tokopedia, Lazada, dan TikTok Shop.
Dengan strategi diskon besar, dukungan logistik internal, dan kampanye pemasaran agresif (termasuk menggunakan selebriti lokal dan internasional), Shopee memperkuat posisinya di pasar Indonesia.