10 Ribu Rumah Rendah Emisi Dibidik Meluncur pada 2025

Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo. Foto: dok BTN.

10 Ribu Rumah Rendah Emisi Dibidik Meluncur pada 2025

Ade Hapsari Lestarini • 4 June 2025 16:24

Bandung: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendukung pembangunan berkelanjutan dengan menargetkan 10 ribu unit rumah rendah emisi pada 2025. Hal ini dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yakni ekonomi hijau.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, BTN aktif mempertemukan pelaku UMKM produsen material ramah lingkungan dengan para mitra pengembang perumahan.

Langkah ini juga merupakan bagian dari roadmap BTN menuju pembangunan 150 ribu unit Rumah Rendah Emisi (RRE) hingga 2029. BTN juga menargetkan minimal 15 persen penggunaan material ramah lingkungan pada setiap unit rumah rendah emisi mulai 2025.

Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, menekankan perubahan iklim adalah kenyataan global yang dampaknya sudah dirasakan di Indonesia.

"Ini merupakan upaya BTN mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan ekonomi hijau, termasuk dari sektor perumahan. Tahun ini harapannya ada 10 ribu rumah rendah emisi yang akan jadi stepping stone kita bersama-sama untuk kebaikan bumi kita," ujar Setiyo dalam Sosialisasi Rumah Rendah Emisi di Bandung, Rabu, 4 Juni 2025.


 

Baca juga: BTN Siapkan 30 Ribu Unit Rumah Subsidi untuk Nakes
 

Tekan kenaikan suhu bumi


Setiyo melanjutkan, upaya meningkatkan jumlah rumah rendah emisi ini juga menjadi langkah strategis BTN mendukung target pemerintah Indonesia untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5°C dan mencapai net zero emission pada 2060. Apalagi, hingga kini peningkatan suhu bumi telah menyebabkan musim hujan tidak teratur hingga kenaikan permukaan air laut. 

"Perubahan iklim memiliki dampak bagi pertumbuhan ekonomi karena berpengaruh pada rantai pasok pangan dan menjalar ke sektor lainnya. Sehingga, BTN sebagai enabler ekonomi juga akan berupaya mendukung pembangunan rumah rendah emisi, untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," jelas Setiyo.

Sementara itu, hingga akhir 2024, BTN telah menggandeng delapan pengembang yang mulai menerapkan 10 persen material ramah lingkungan dalam pembangunan 1.367 unit rumah pada 2024. Setiyo menyebutkan jika target 150 ribu 000 unit rumah rendah emisi tercapai, maka akan mencatatkan pengurangan limbah plastik sebanyak lebih dari 2,2 juta kilogram atau setara 1,3 miliar bungkus mi instan. Selain itu, akan ada pengurangan 2.425 ton emisi karbon atau sama dengan menanam 110 ribu pohon.

"Melalui inisiatif ini, BTN menunjukkan komitmennya tidak hanya dalam menyediakan akses perumahan yang terjangkau dan layak huni, tetapi juga dalam mendorong gaya hidup rendah emisi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi Indonesia," kata Setiyo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)