Kemenangan Trump Dorong Langkah Cepat Biden Kirim Bantuan ke Ukraina

Artileri Ukraina yang digunakan untuk melawan Rusia. Foto: EFE-EPA

Kemenangan Trump Dorong Langkah Cepat Biden Kirim Bantuan ke Ukraina

Fajar Nugraha • 7 November 2024 16:59

New York: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan akan mempercepat pengiriman miliaran dolar bantuan keamanan kepada Ukraina. Bantuan diberikan sebelum meninggalkan jabatannya pada Januari mendatang. 

Langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi pemerintah di Kyiv sebelum Donald Trump, yang memenangkan pemilu pada hari Selasa, resmi menjabat di Gedung Putih. 

Dukungan Trump terhadap Ukraina selama konflik dengan Rusia dipandang penuh ketidakpastian, terutama mengingat pernyataannya yang kritis terhadap skala bantuan militer dan finansial AS serta janjinya untuk segera mengakhiri perang.

Menurut laporan yang mengutip pejabat tinggi administrasi Biden, langkah ini bertujuan untuk memastikan Ukraina dalam posisi terbaik sebelum Trump memimpin. Biden disebutkan akan mendorong transfer bantuan tersebut agar Ukraina mendapat dukungan yang cukup, terutama dengan potensi perubahan kebijakan di bawah pemerintahan baru.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah salah satu pemimpin dunia pertama yang mengucapkan selamat kepada Trump, bahkan berbicara langsung dengannya pada hari Rabu. 

Dalam pesannya, Zelensky menyatakan komitmennya untuk menjaga dialog erat dan memperkuat kerja sama antara kedua negara. 

“Kepemimpinan AS yang kuat dan konsisten sangat penting bagi dunia dan perdamaian yang adil,” tulisnya di media sosial X, dikutip dari Al jazeera, Kamis 7 November 2024.

Dukungan AS untuk Ukraina sejauh ini mencakup alokasi senjata dan peralatan lainnya. Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022, AS telah memberikan bantuan militer lebih dari USD64,1 miliar, menurut data terbaru dari Departemen Luar Negeri AS. 

Di sisi lain, parlemen AS telah menyetujui alokasi USD9 miliar dalam bentuk bantuan militer baru, yang terdiri dari USD4,3 miliar dana transfer senjata, USD2,8 miliar dari alokasi pengeluaran sebelumnya, dan USD2 miliar untuk pembelian persenjataan baru. Jumlah ini akan menjadi dukungan signifikan bagi pertahanan Ukraina.

Meski begitu, beberapa analis mempertanyakan apakah dukungan Washington akan berlanjut jika Trump dan partai Republik memegang kendali penuh, terutama saat Ukraina mengalami kemunduran di medan perang. 

Sebagai bukti sikap hati-hati, Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell menolak berbicara soal bantuan Ukraina saat konferensi pers pada hari Rabu, menyatakan ia hanya akan fokus pada hasil pemilu.

Selama kampanye, Trump menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menginvasi Ukraina jika dirinya masih menjabat, dan menyatakan keyakinannya bahwa ia bisa menyelesaikan konflik dalam waktu singkat. 

Trump bahkan mengisyaratkan Ukraina mungkin harus menyerahkan sebagian wilayahnya untuk mencapai perdamaian—suatu hal yang telah ditolak mentah-mentah oleh Ukraina dan yang belum pernah disarankan oleh Biden.

Wakil Presiden terpilih JD Vance juga dikenal kritis terhadap bantuan untuk Ukraina. Ia berpendapat bahwa dana pemerintah seharusnya lebih diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri. (Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)