Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Medcom.id/Theo
Fachri Audhia Hafiez • 31 October 2023 11:31
Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut para ketua umum (ketum) partai politik (parpol) dipegang kartu truf-nya oleh penguasa. Jika kartu truf itu benar dan telah membangun relasi, diyakini tak berumur panjang.
"Yang jelas relasi karena intimidasi penguasa hanya akan menghasilkan relasi yang ringkih. Akan dengan mudah pecah jika penguasanya nanti berganti. Relasi kartu truf ini hanya bisa mengamankan sementara," kata peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 31 Oktober 2023.
Menurut Lucius, relasi dengan para ketum parpol yang dipegang kartu truf-nya harus dibarengi dengan hubungan transaksional. Terlebih, bila rezim sudah berganti.
"Kalaupun mau bertahan ya akan dilanjutkan dengan hubungan transaksional yang sangat mungkin menempatkan penguasa, dan yang dikuasai sama-sama terjebak dalam penyimpangan atau penyalahgunaan entah yang atau kepentingan tertentu," ucap Lucius.
Ia meyakini pernyataan Hasto benar adanya. Karena elite parpol besar mudah berkompromi dengan penguasa.
Dalam hal ini yakni, parpol di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Poros ini mendukung bakal capres-cawapres, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Hanya saja apa kartu truf ini isinya, itu yang tidak dengan telanjang disampaikan Hasto. Apakah kasus hukum atau transaksi tertentu?," ujar Lucius.
Sebelumnya, Hasto mengungkap para ketum parpol dipegang kartu truf-nya oleh penguasa. Hal itu terkait dengan dukungan sejumlah ketum parpol kepada Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu truf-nya dipegang," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Minggu, 29 Oktober 2023.