Kapolri Sebut Perang Israel-Palestina Membangkitkan Sel Teroris

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Medcom/Siti Yona Hukmana

Kapolri Sebut Perang Israel-Palestina Membangkitkan Sel Teroris

Siti Yona Hukmana • 1 November 2023 11:54

Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat Indonesia waspada di tengah perang Israel dan Palestina. Konflik berkepanjangan di Timur Tengah itu diyakini bisa membangkitkan sel-sel teroris.

"Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada," kata Listyo di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 1 November 2023.

Eks Kabareskrim Polri ini menyebut Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menangkap 59 teroris sepanjang Oktober 2023. Listyo memastikan Korps Bhayangkara akan mengambil langkah penegakan hukum terhadap puluhan pelaku teror tersebut.

"Ini semua menjadi bagian yang harus kita rencanakan, kita persiapkan. Sehingga, seluruh tantangan yang muncul, seluruh masalah yang muncul dari tahapan pemilu, eskalasi global yang kemudian terdampak ke dalam situasi dalam negeri dan berbagai macam kebijakan pembangunan harus kita kawal. Semuanya harus berjalan," ujar mantan Kapolda Banten itu.

Sebanyak 40 teroris dari 59 yang ditangkap merupakan kelompok Jamaah Anshor Daulah (JAD). Mereka hendak menyerang aparat keamanan untuk menggagalkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Ancaman Polarisasi dan Ujaran Kebencian

Para pelaku teroris itu meyakini pesta demokrasi adalah maksiat yang harus digagalkan. Kapolri memastikan akan mengamankan pemilu dari segala gangguan, bukan hanya dari pelaku teroris, tapi atas adanya perbedaan pendapat dan polarisasi antarmasyarakat yang menimbulkan kericuhan.

"Tentunya bagaimana kita bisa menjaga dalam situasi perbedaan pendapat karena perbedaan pilihan ini tidak mmbuat kondisi di lapangan kondisi masyarakat menjadi panas. Panasnya saya kira biar di TV, biar di media sosial tapi di lapangan harus dingin, yang namanya persatuan dan kesatuan harus kita jaga," ungkap jenderal bintang empat itu.

Listyo meminta terus dilakukan literasi dan edukasi di media sosial. Dia memastikan pihak yang melakukan polarisasi dan ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antaragolongan (SARA) akan diberikan peringatan. Bila masih melakukan perbuatan tersebut dipastikan akan dikenakan pidana.

"Saya kira itu langkah yag harus kita lakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan yang menjadi modal syarat utama untuk pembangunan menuju visi Indonesia emas 2045," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)