Peredaran Obat dan Tembakau jadi Tantangan Pengawasan BPOM

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Istimewa

Peredaran Obat dan Tembakau jadi Tantangan Pengawasan BPOM

Media Indonesia • 2 November 2024 14:03

Jakarta: Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan saat ini ada 11 tantangan yang dihadapi BPOM. Antara lain pengawasan daerah perbatasan negara, kejahatan di bidang obat dan makanan ilegal, serta peningkatan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

"Kemudian peredaran obat dan makanan secara daring, resistensi antimikroba, pengawasan produk tembakau, pengawalan mutu dan keamanan obat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pembatasan gula, garam, dan lemak pada produk pangan, dan penguatan laboratorium BPOM," kata Ikrar, Sabtu, 2 November 2024.

BPOM tengah mempersiapkan penerapan kecerdasan buatan dalam proses registrasi produk untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengawasan.

"Kami berharap kerja sama dengan anggota Komisi IX DPR RI dapat mendukung kami dalam menghadapi tantangan ini," ujar dia.
 

Baca juga: BPOM Selidiki Dugaan Zat Berbahaya Anggur Muscat

Melihat tantangan tersebut, Anggota Komisi IX Irma Suryani mendorong penambahan Loka POM di seluruh Indonesia serta penguatan laboratorium BPOM. Termasuk, peningkatan anggaran. 

"Laboratorium tidak hanya perlu alat yang besar, tetapi juga laboratorium mobile atau berjalan untuk mendukung pemeriksaan cepat. BPOM tidak perlu memiliki lembaga riset sendiri, tetapi cukup bekerja sama dengan Badan Riset yang sudah ada," tegasnya.

Komisi IX DPR juga mendorong pembentukan Loka POM di berbagai wilayah yang belum terjangkau oleh BPOM. Lalu, penambahan laboratorium mobile untuk mempercepat pemeriksaan produk, serta penguatan pendampingan bagi UMKM.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)