Tahta Bisnis Tramadol

Realitas episode kali ini membahas tentang penyalahgunaan tramadol dan obat-obatan berbahaya lainnya.

Meski sudah memakan korban dan beberapa kasus sudah terungkap. Akan tetapi fenomena obat-obat terlarang ini seperti efek gunung es. 

Faktanya masih banyak peredaran obat terlarang di sekitar kita. Seperti kasus toko kosmetik yang ternyata juga menjal obat terlarang.

Polri Lacak Peredaran Obat Ilegal Imam Masykur

Pengungkapan Kasus Warga Mulyajaya Kecanduan Tramadol

Sebanyak 114 warga Desa Mulyajaya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat menjadi korban kecanduan obat keras tertentu tramadol dan hxymer. Korbannya dari seluruh lini usia. Mulai dari anak-anak hingga remaja.

Peristiwa terungkap dari penangkapan dua tersangka oleh Tim Sanggabuana Polres Karawang pada 8 Maret 2023. Mereka berdalih obat tersebut dapat meningkatkan stamina, sehingga berhasil memperdayai 114 Warga Desa Mulyajaya untuk mengonsumsi tramadol dan hxymer.

Mirisnya, terdapat anak umur 12 tahun turut menjadi korban yang pernah mengonsumsi obat keras ini. Anak tersebut tergoda membelinya karena memberikan manfaat tidak mudah kantuk saat di sekolah.

Modus pengedaran obat oleh para pelaku adalah dengan pemberian obat gratis di awal, sehingga banyak warga yang teperdaya. Dari tangan para pelaku, Polres Karawang berhasil mengamankan 3.560 butir tramadol dan hxymer yang dijual oleh tersangka.

Harga obat terlarang itu dipatok Rp10 ribu per 7 butir dan Rp25 ribu per 1 strip.

Beruntung kini tidak ada lagi warga yang kecanduan. Namun pemeriksaan kesehatan akan segera dilakukan dan kampung tersebut akan dijadikan kampung anti narkoba.

Obat Tradisional Mengandung Kimia Gagal Diekspor ke Uzbekistan

Waria di Bandung Buka Praktik Perbesar Payudara Ilegal, Seorang Pasien Tewas

Mengandung Obat Berbahaya, Pabrik Jamu Ilegal di Banyuwangi Digerebek

Tim Mabes Polri menyita ratusan ribu botol jamu siap didistribusikan.

BPOM Tindak Penjualan Obat dan Makanan Ilegal Senilai Rp10 M

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan temuan hasil penindakan produk obat dan makanan ilegal melalui perdagangan daring senilai lebih dari Rp10 miliar.

Dalam operasi tersebut, BPOM berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa obat ilegal, suplemen kesehatan, dan kosmetika yang tidak memiliki izin edar sebanyak 700 buah dalam berbagai jenis. 

Adapun modus operandi yang dilakukan dengan cara menjual obat dan makanan ilegal kepada masyarakat secara daring dengan memakai akun apotik_resmi.

Lebih lanjut, Kepala BPOM meminta kepada masyarakat untuk selalu membeli obat melalui jaringan distribusi resmi seperti apotik dan toko obat berizin, puskesmas atau rumah sakit, serta dalam penggunaannya sesuai dengan aturan atau saran dokter. 

5 Pengedar Obat-Obatan Palsu di Toko Online Ditangkap

Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap 5 orang pengedar obat-obatan palsu hingga obat keras golongan G, serta menyita sebanyak 77.061 obat-obatan. 

Para tersangka sudah menjalani bisnis tersebut sejak 2021 dengan total keuntungan mencapai Rp130,4 miliar. Polisi masih mendalami pihak yang memproduksi obat-obatan palsu dan obat-obatan tanpa izin edar tersebut. 

Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Victor Inkiriwang mengimbau masyarakat agar saat membeli obat-obatan, dan menghindari 2 toko online yang telah diketahui menjual obat palsu, yakni Geraikita99 dan Dominoshop96.

Polisi Buru Produsen Obat-obatan Palsu Senilai Rp130 Miliar

Waspada, Obat-obatan Palsu Ini Dijual di Marketplace

Polisi Bongkar Kasus Jual Beli Obat Palsu di Marketplace

Salah satu obat yang dijual ada Interlac yang diperuntukkan untuk anak

Polda Metro Jaya Tangkap 5 Pengedar Obat dan Suplemen Ilegal

Kronologi Temuan Gudang Obat Ilegal dari India di Kedoya

Gudang penyimpanan obat ilegal dari India di Kedoya Raya, Kebon Jeruk, dibongkar Polres Metro Jakarta Barat. Gudang obat ilegal itu terungkap dari keterangan pelaku tawuran yang mengonsumsi tramadol dan hexymer. 

"Ini bermula dari adanya orang-orang yang tawuran dan diinterogasi bapak Kapolres Metro Jakarta Barat. Pelaku tawuran mengaku mengonsumsi tramadol dan hexymer," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Akmal di Newsline Metro TV, Rabu (3/5/2023). 

Polisi menemukan 37 juta butir tramadol dan hexymer di gudang yang berkedok bengkel mobil tersebut. Obat-obatan ilegal itu diselundupkan ke Indonesia pada akhir 2021 hingga akhir 2022. 

"Kami menemukan akhirnya salah satu tempat di Kedoya Raya. Di tempat tersebut, kami menemukan 37 juta 418 ribu butir (obat ilegal)," jelas AKBP Akmal. 

Kini, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka, yakni KHK (55), AK (38) dan AAM (38). KHK membantu memasukkan obat-obat terlarang dari luar negeri ke Indonesia. AK sebagai pemilik obat ilegal, sedangkan AAM membantu memasarkan dan mengemas ulang obat-obat ilegal itu.

Sindikat Obat Ilegal dari India Terungkap di Kedoya

Polres Metro Jakarta Barat membongkar jaringan peredaran obat berbahaya. Jaringan tersebut berpusat di India.  

Pengungkapan berawal dari penggeledahan gudang berisi jutaan butir obat terlarang di Kedoya Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satresnarkoba Polres Jakbar berhasil menyita 23 ribu butir Tramadol dan 9 juta Hexymer yang nilai pasarnya mencapai Rp497 miliar. 

Tiga tersangka yang telah ditetapkan adalah KHK (55), AK (38), Peran AAM (38). KHK membantu memasukkan obat-obat terlarang dari luar negeri, AK adalah pemilik obat ilegal dan AAM yang mengemas ulang lalu memasarkan obat-obat ilegal itu.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki pihak-pihak yang terlibat dalam peredaran obat-obatan itu.

Pabrik Pil Koplo Terbesar di Indonesia Digrebek

Bareskrim Polri menggrebek gudang pabrik obat keras dan psikotropika atau populer dengan sebutan pil koplo di Bantul, Yogyakarta. Walau pabrik ini lebih berupa industri rumahan, namun mampu produksi hariannya mencapai 2 juta butir. Kapasitas produksi sebesar itu berarti terbesar yang pernah diungkap di Indonesia. 

Bisnis Obat Ilegal, Omzet Miliaran

Bareskrim Polri bersama PPATK menginvestigasi tindak pidana pencucian uang dari hasil peredaran obat ilegal. Total uang yang dihasilkan dari kejahatan ini sebesar Rp531 miliar. Diketahui kegiatan ilegal ini sudah dilakukan sejak 2011.

Bareskrim dan PPATK Ungkap TPPU Hasil Peredaran Obat Ilegal Sebesar Rp531 Miliar

Bareskrim Polri bersama PPATK menginvestigasi tindak pidana pencucian uang dari hasil peredaran obat ilegal. Total uang yang dihasilkan dari kejahatan ini sebesar Rp531 miliar. 

BPOM Gandeng Asosiasi E-Commerce dan Marketplace Awasi Peredaran Obat

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menggandeng Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan beberapa marketplace. Kerja sama ini dilakukan sebagai upaya pengawasan secara intensif dan berkala terhadap praktik penjualan obat dan makanan melalui situs daring.

Polres Kota Banjar Bongkar Kasus Peredaran Obat Palsu di Jabar dan Jateng

Kepolisian Resor Kota Banjar, Jawa Barat membongkar kasus peredaran obat palsu lintas provinsi. Pada saat ditangkap, pelaku kedapatan membawa 350 ribu butir obat palsu.

Ciri-ciri dan Dampak Mengonsumsi Obat Palsu

Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri mengungkap peredaran obat palsu di Semarang, Jawa Tengah yang dilakukan oleh PT JKI dengan cara melakukan pengemasan ulang dari obat keras dari generik menjadi obat paten non generik. Mirisnya, PT JKI ini terdaftar sebagai Pedagang Besar Farmasi (PBF) di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Apa dampak yang dirasakan konsumen jika sudah terlanjur mengonsumsi obat palsu?

Distribusikan Obat Palsu, Dirut PT JKI Ditangkap

Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri menangkap pelaku pemalsuan obat keras generik dengan obat-obatan paten yang tidak sesuai standar. Pelaku tersebut ialah Direktur Utama PT Jasa Karunia Investindo (JKI) yang merupakan pedagang besar farmasi terdaftar di BPOM.

Ikatan Apoteker Indonesia Razia Obat Palsu di Purwokerto

Ikatan apoteker Indonesia cabang Banyumas, Jawa Tengah gelar razia obat di sejumlah apotik di Purwokerto. Dalam kegiatan ini para apoteker meminta pada BPOM untuk mengawasi ketat para supllier obat yang selama ini mendistribusikannya ke apotik.