NEWSTICKER

Tag Result: obesitas

Masyarakat Surabaya Diminta Cegah Obesitas

Masyarakat Surabaya Diminta Cegah Obesitas

Nasional • 4 months ago

Jenazah Pria Berbobot 200 Kg Asal Tangerang Dimakamkan di Tegal

Jenazah Pria Berbobot 200 Kg Asal Tangerang Dimakamkan di Tegal

Nasional • 5 months ago

Cipto Raharjo (45) pria obesitas berbobot 200 kg asal Tangerang telah dimakamkan di kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah. Puluhan orang turun tangan dalam prosesi pemakaman Cipto.

Almarhum Cipto dimakamkan di TPU Gumalar, Kabupaten Tegal yang berjarak 30 meter dari rumahnya hari ini Kamis, 20 Juli 2023. Pemakaman Cipto dilakukan dengan cara normal tanpa menggunakan peralatan pendamping. 

Proses pemakaman melibatkan puluhan warga setempat untuk menurunkan jasad jenazah mulai dari ambulan, memandikan, hingga ke liang lahat. 

Untuk memudahkan penurunan jenazah, keluarga Cipto dibantu puluhan warga menggunakan alas papan lebar dan puluhan meter tali tambang ukuran besar.

Pasien Obesitas yang Meninggal di RSCM Sempat Dirawat 8 Hari

Pasien Obesitas yang Meninggal di RSCM Sempat Dirawat 8 Hari

Nasional • 5 months ago

Pasien obesitas asal Tangerang, Cipto Raharjo meninggal dunia ?usai dirawat selama delapan hari di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Meninggalnya almarhum Cipto Raharjo ini berselang tidak sampai satu bulan pasca-kematian pasien obesitas asal Tangerang, Muhammad Fajri yang juga meninggal di RSCM.

Cipto Raharjo, pasien obesitas yang berbobot 200 kilogram dinyatakan meninggal dunia, Rabu 19 Juli 2023. Pria asal Tangerang ini meninggal usai dirawat selama delapan hari di RSCM.

Sebelumnya, almarhum Cipto sempat dirawat di RSUD Kota Tangerang. Tapi karena keterbatasan perlengkapan medis, Cipto dirujuk ke RSCM.

Tidak sampai satu bulan sebelumnya, yakni pada 22 Juni lalu, pasien obesitas berbobot 300 kilogram, Muhammad Fajri juga meninggal dunia usia dirawat selama dua pekan di RSCM. Fajri mengalami syok sepsis, sehingga mengalami kegagalan organ.

Kemenkes: Obesitas Anak Bisa Lanjut hingga Dewasa

Kemenkes: Obesitas Anak Bisa Lanjut hingga Dewasa

Nasional • 5 months ago

Kementerian Kesehatan menyatakan, anak Indonesia mengalami darurat obesitas. Hal ini dinilai berbahaya. Sebab obesitas pada anak disebut bisa berlanjut hingga dewasa jika dibiarkan.

"Obesitas pada anak akan menjadi obesitas pada remaja, lalu pada dewasa," ujar Plt Direktur Gizi dan KIA Kemenkes Lovely Daisy. 

Kemenkes RI juga menyebut, 65% anak yang mengalami obesitas karena kurang sarapan dan minim aktivitas di luar lingkungan.

Kemenkes pun mengimbau masyarakat untuk melakukan kurasi dan pemilihan gizi seimbang sesuai dengan umur anak-anak mereka. Serta memperhatikan dengan betul kandungan gizi yang terdapat pada setiap makanan.

Pola Makan Sehat dan Olahraga Dapat Cegah Obesitas

Pola Makan Sehat dan Olahraga Dapat Cegah Obesitas

Nasional • 5 months ago

Beberapa waktu terakhir, Indonesia dihebohkan dengan kemunculan beberapa kasus obesitas ekstrem.

Kasus obesitas di Indonesia dinilai sudah mengkawatirkan dan trennya terus meningkat. Kementerian Kesehatan melaporkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, angka obesitas mencapai 21,8% pada 2018 meningkat drastis dari 10,5% pada 2007. 

Ketua Bidang Organisasi Himpunan Studi Obesitas Dokter Dicky Tahapary menjelaskan, selain surplus kalori, obesitas juga bisa terjadi karena fakto genetik dan hormonal.

"Obesitas adalah penumpukan lemak di dalam tubuh yang berlangsung dalam waktu yang lama. Selain surplus kalori dari asupan makanan, aspek metabolisme juga bisa menjadi salah satu penyebab obesitas. Aspek metabolisme ini dipengaruhi banyak hal, ada faktor genetik dan gangguan hormonal," ujar Dicky dalam Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Selasa 11 Juli 2023.

Menanggapi maraknya obesitas menyerang anak-anak, Dicky Tahapary mengimbau kepada orang tua agar rutin untuk mengecek kesehatan tubuh anak dan memantau asupan makannya.

"Ada baiknya orang tau rutin memeriksakan anaknya ke Posyandu. Saat ini, dokter spesialis anak memiliki aplikasi Primaku. Di sana akan terlihat dalam kurva pertumbuhan. Jadi, jika ada berat berlebih bisa datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan saran dan pengobatan agar tidak terjadi obersitas," ujar Dicky.

Ia pun mengimbau baik untuk anak-anak ataupun orang dewasa untuk mengurangi minuman dan makanan dengan kandungan gula tinggi. Selain itu, ia juga menyarakan untuk meningkatkan aktivitas fisik agar terhindari dari penyakit obesitas.

Pria Obesitas 250 Kg Terpaksa Dievakuasi ke RS

Pria Obesitas 250 Kg Terpaksa Dievakuasi ke RS

Peristiwa • 5 months ago

Kasus obesitas kembali menjadi perhatian warga di Tangerang, Banten. Seorang pria bernama Cipto Raharjo yang memiliki berat badan lebih dari 250 kilogram dievakuasi petugas BPBD ke RSUD Kota Tangerang pada Selasa, 4 Juli 2023. 
 
Cipto harus dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami luka di kaki kirinya yang membuatnya kesulitan untuk berdiri. Dengan bobot lebih dari 250 kilogram, Cipto tidak bisa beraktivitas secara normal. 
 
Adik Cipto, Suparman mengatakan sebelumnya Cipto pernah masuk ke rumah sakit pada 2013 lalu karena masalah yang sama. Rumah sakit menyarankan Cipto untuk melakukan diet agar kaki yang sakit bisa ditangani. Saat itu, berat Cipto 180 kilogram. 

Pria 45 Tahun di Tangerang Alami Obesitas hingga Berat 200 Kg

Pria 45 Tahun di Tangerang Alami Obesitas hingga Berat 200 Kg

Nasional • 5 months ago

Cipto mengaku berat badanya mulai meningkat usai Hari Raya Idulfitri.

Diduga Ada Cairan di Otak, Bayi Obesitas Asal Bekasi Dirujuk ke RSCM

Diduga Ada Cairan di Otak, Bayi Obesitas Asal Bekasi Dirujuk ke RSCM

Nasional • 5 months ago

Sebelum dirujuk ke RSCM, bayi SRR telah diperiksa oleh dokter di rumah sakit Hermina. 

RSCM Imbau Pasien Obesitas Segera Dibawa ke RS

RSCM Imbau Pasien Obesitas Segera Dibawa ke RS

Nasional • 6 months ago

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengimbau masyarakat segera membawa penderita obesitas akut ke fasilitas kesehatan. Sehingga, pertolongan bisa diterapkan menyelamatkan nyawa mereka.

Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pelayanan Operasional Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Renan Sukmawan menyikapi meninggalnya Muhammad Fajri (27) pemuda memiliki berat 300 kilogram. Tenaga kesehatan diyakini bakal memberikan penanganan terbaik.

"Bila ada masyarakat yang memiliki atau mengenal kasus obesitas akut seperti ini, lebih dini disampaikan ke kami. Kami akan melakukan layanan yang terbaik," ujar Renan dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023.

Dia mengungkapkan ada berbagai tindakan medis yang bisa dilakukan bagi penderita obesitas akut. Salah satunya dengan operasi. 

Namun, berbagai tindakan medis itu dapat dilakukan apabila pasien dalam kondisi stabil. Jika tidak, tindakan medis itu tak bisa diterapkan.

Dia menegaskan penderita obesitas akut dapat dibawa ke layanan kesehatan sedini. Sehingga bisa segera ditangani.

"Mudah-mudahan teman-teman media bisa membantu sehingga lebih banyak dan lebih dini lagi mereka bisa kita tolong lewat dapat perawatan dengan hasil yang terbaik," ujar Renan.

Bedah Editorial MI: Meretas Lonjakan Obesitas

Bedah Editorial MI: Meretas Lonjakan Obesitas

Nasional • 6 months ago

Sistem pelayanan dan infrastruktur kesehatan di Indonesia harus diakui belum berjalan efektif. Banyak persoalan kesehatan masyarakat yang masih belum mampu ditangani. Beragam penyebabnya, antara lain karena tidak meratanya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di berbagai daerah, juga kelambanan pemerintah melakukan intervensi penanganan kesehatan. 

Jangankan untuk menghadapi pandemi covid-19 yang secara nyata telah menunjukkan betapa rapuhnya sistem kesehatan nasional kita. Bahkan untuk penanganan penyakit yang terhitung klasik pun, seperti penyakit menular, gizi buruk, tengkes (stunting), kematian ibu dan anak, sampai obesitas, sesungguhnya negara ini masih kerepotan mengantisipasinya.

Padahal, kesehatan merupakan salah satu indikator target pembangunan. Kegagalan mengelola kesehatan sejatinya adalah awal dari kegagalan bangsa ini mengakselerasi pembangunan. Logika sederhana saja, bagaimana negara ini mau menggenjot pembangunan kalau masyarakatnya banyak yang tidak sehat? 

Yang terjadi, justru, karena sistem kesehatan yang lemah, pemerintah kerap lalai atau terlambat memberikan perhatian dan penanganan sehingga tidak sedikit masyarakat yang sakit tersebut akhirnya harus  menemui ajal. Kenyataan pahit itu bukan ilusi. Nyata di depan mata kita betapa banyak penyakit atau gangguan kesehatan yang mestinya bisa terkontrol, pada akhirnya gagal diantisipasi.

Kematian Muhammad Fajri, 27, pemuda obesitas dengan bobot 300 kg yang sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, selama 13 hari ialah salah satu contoh cerminan kegagalan itu. Sistem yang sudah lemah makin diperburuk dengan kepedulian pemerintah yang rendah. Maka, terjadilah pembiaran terhadap Fajri hingga memiliki bobot seberat itu tanpa sedikit pun ada deteksi.

Padahal sebelumnya Kementerian Kesehatan sendiri yang menyatakan khawatir dengan angka pengidap obesitas di Indonesia yang terus meningkat. Pada 2022 lalu, Kemenkes menyebut satu dari tiga orang dewasa Indonesia mengalami obesitas, sedangkan satu dari lima anak berusia 5-12 tahun juga mengalaminya.

Di sisi lain, pemerintahan Presiden Joko Widodo juga memasukkan penanganan obesitas ke dalam target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Sasarannya, mengurangi penduduk dewasa yang obesitas sampai 21,8%. Artinya, sebenarnya pemerintah tahu ada persoalan besar pada isu obesitas masyarakat ini.

Namun, sepertinya, target sekaligus kekhawatiran itu hanya di atas kertas. Implementasi di lapangannya minim. Intervensi pemerintah untuk mengurangi angka obesitas hampir tidak terlihat. Padahal penanganan obesitas sangat butuh intervensi. Tidak hanya intervensi penanganan secara medis, tapi juga intervensi terhadap gaya hidup yang menyebabkan semakin banyak orang mengidap obesitas. 

Sebagai bentuk intervensi gaya hidup, kenapa pemerintah tidak memberlakukan pajak atau cukai terhadap makanan minuman berpemanis atau junk food, misalnya? Kita tahu, produk-produk itu kerap mengandung gula dalam jumlah sangat tinggi dan konsumsinya terus meningkat. Kecenderungan itu tentu berdampak pada kesehatan, terutama anak dan remaja.

Pengenaan cukai semestinya bisa menjadi alat untuk mengurangi konsumsi produk-produk tidak sehat seperti itu. Kalau pemerintah mengenakan cukai tinggi terhadap produk rokok dan tembakau, kenapa makanan/minuman tersebut tidak mendapatkan perlakuan yang sama, sementara potensi penyakit yang disebabkan sama bahayanya?

Sekali lagi kita mengingatkan, kematian Fajri harus menjadi refleksi dan evaluasi pemerintah dalam penanganan penyakit degeneratif seperti obesitas, khususnya, dan penguatan sistem kesehatan nasional secara keseluruhan. Jika ini disepelekan, bukan aspek kesehatan saja yang akan terdampak, melainkan juga bakal menurunkan kualitas hidup dan tingkat produktivitas masyarakat.

Meretas Lonjakan Obesitas

Meretas Lonjakan Obesitas

Nasional • 6 months ago

Segera Bawa Penderita Obesitas Akut ke RS

Segera Bawa Penderita Obesitas Akut ke RS

Nasional • 6 months ago

Fajri, Pria Berbobot 300 Kg Mengalami Obesitas dalam Waktu 8 Bulan

Fajri, Pria Berbobot 300 Kg Mengalami Obesitas dalam Waktu 8 Bulan

Nasional • 6 months ago

Muhammad Fajri, pemuda berbobot 300 kilogram mengembuskan nafas terakhir setelah menjalani perawatan di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) selama 14 hari. 

Kondisi Fajri tidak seperti pria pada umumnya. Ia mengalami obesitas hanya dalam waktu delapan bulan. Fajri hanya bisa terbujur di kasur dan tak mampu beraktivitas. 

Sebelumnya, pihak keluarga sempat membawa Fajri ke RSUD Tangerang karena kesulitan untuk bernafas. Namun, pihak RSUD Tangerang merujuk Fajri untuk dirawat di RSCM. 
 
Kondisi bobotnya yang cukup besar, membuat proses evakuasi dari RSUD Tangerang berjalan dramatis. Pihak rumah sakit dibantu dengan 10 personel BPBD, terpaksa memakai forklift untuk memindahkan tubuh Fajri. 

Setelah satu jam, tubuh Fajri akhirnya berhasil dievakuasi dengan truk terbuka milik BPBD Kota Tangerang. Setibanya di RSCM Jakarta, Fajri kembali harus dipindahkan ke ruang perawatan menggunakan forklift. 

Setelah melakukan pemeriksaan kondisi Fajri, pihak RSCM akhirnya memutuskan untuk membuat ruang ICU khusus untuk Fajri. Dengan bobot 300 kilogram dan lebar 1,7 meter, organ vital Fajri akan bekerja dengan sangat keras. 

Fajri Meninggal Akibat Syok Sepsis

Fajri Meninggal Akibat Syok Sepsis

Nasional • 6 months ago

Jakarta: Muhammad Fajri, pria pemilik bobot badan 300 kilogram, meninggal setelah dua pekan dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Fajri pergi untuk selama-lamanya akibat menderita syok sepsis.

Syok septik adalah tahap terakhir dan paling parah dari sepsis. Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi ekstrem terhadap infeksi. 

Sidharta Manggala, anggota tim dokter yang merawat Fajri, mengatakan enam jam setelah tiba di rumah sakit, kondisi Fajri memburuk. Fajri membutuhkan alat bantu pernapasan atau ventilator.

Menurut Sidharta Manggala, satu bulan sebelumnya Fajri sudah tidak bisa tidur telentang. Fajri mengalami masalah serius pada paru-paru dan jantung.

Kondisi Fajri makin buruk akibat infeksi pada kaki. Penyakit itu memicu syok sepsis. Pada akhirnya Fajri mengalami kegagalan multiorgan dan meninggal.

Pria Berbobot Hampir 300 Kg di Kota Tangerang Meninggal Dunia

Pria Berbobot Hampir 300 Kg di Kota Tangerang Meninggal Dunia

Nasional • 6 months ago

Fajri meninggal setelah sempat menjalani perawatan di ruang ICU RSCM, Jakarta.

10 Dokter Spesialis Dikerahkan dalam Penanganan Pria Berbobot 300 Kg

10 Dokter Spesialis Dikerahkan dalam Penanganan Pria Berbobot 300 Kg

Nasional • 6 months ago

Muhammad Fajri, pasien obesitas masih dalam perawatan di ruang observasi RSUD Kota Tangerang, Banten. Pasien berbobot lebih dari 300 kg kini ditangani sepuluh tim dokter untuk menyembuhkan dan menurunkan berat badan.

Muhammad Fajri (27), warga Kelurahan Pedurenan Kecamatan, Karang Tengah, Kota Tangerang, masih dalam perawatan di RSUD Kota Tangerang, Banten. Pasien obesitas ini masih terbaring dan mendapatkan perawatan di ruang observasi unit gawat darurat.

Untuk tahap penyembuhan mulai dari penyakit kulit, penyakit dalam hingga gizi, pihak rumah sakit umum menurunkan sepuluh dokter mulai dari penanganan infeksi dan pemberian nutrisi.

Menurut Dirut RSUD Kota Tangerang, dr Tati Damayanti, kondisi pasien sudah mulai sadar penuh dan bisa duduk walaupun masih dibantu. Untuk langkah ke depan pasien membutuhkan penata pelaksanaan dan program penurunan berat badan sehingga akan dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta karena tidak memiliki dokter spesialis bedah digestif dan vaskuler.

Evakuasi Penderita Obesitas 300 Kg di Tangerang Berlangsung Dramatis

Evakuasi Penderita Obesitas 300 Kg di Tangerang Berlangsung Dramatis

Nasional • 6 months ago

Petugas BPBD Kota Tangerang mengevakuasi seorang pria dengan berat badan lebih dari 300 kilogram.

Muhammad Fajrin (27) warga Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten terpaksa dievakuasi petugas gabungan bersama karena kelebihan berat badan yang dinilai mengkhawatirkan. Fajrin harus dievakuasi sebab kesulitan bernafas akibat berat badannya mencapai 300 kilogram.

Proses evakuasi berlangsung dramatis, petugas kesulitan mengangkat badan karena lokasi yang sempit. Petugas pun terpaksa membongkar dinding teras rumah dan mengerahkan satu unit forklift untuk memindahkannya ke mobil.

Kini, Fajrin sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Kota Tangerang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.