Prosesi pemakaman jenazah seorang pria obesitas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Mondoroko, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu pagi, 20 September 2025/Dok. Damkar Kabupaten Malang.
Daviq Umar Al Faruq • 21 September 2025 20:32
Malang: Suasana berbeda tampak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Mondoroko, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu pagi, 20 September 2025. Tidak hanya keluarga dan kerabat yang hadir, tetapi juga enam petugas pemadam kebakaran (Damkar) lengkap dengan seragam dinas. Mereka bukan datang untuk memadamkan api, melainkan membantu prosesi pemakaman jenazah pria obesitas.
Jenazah dengan berat lebih dari 160 kilogram itu membuat keluarga kesulitan saat proses penguburan. Atas permintaan pihak keluarga, tim Damkar pun turun tangan. Proses berlangsung sekitar satu jam, dimulai pukul 10.00 WIB hingga selesai pada 11.00 WIB.
“Kita dapat laporan sejak pagi sekitar jam setengah tujuh. Pihak keluarga menghubungi kami untuk meminta bantuan pemakaman karena jenazah memiliki berat lebih dari 160 kilogram,” ujar Komandan Regu 3 Bidang Damkar Kabupaten Malang, Andrianto, Minggu 21 September 2025.
Meski memiliki peralatan penyelamatan, tim Damkar memilih mengandalkan kekuatan personel. Kondisi tanah yang liat membuat penggunaan alat bantu seperti tripod atau penyangga vertikal justru dinilai berisiko.
“Kita sempat lakukan observasi dulu. Karena kondisi tanah berupa tanah liat, penggunaan alat bantu justru bisa menyulitkan,” jelas Andrianto.
Akhirnya, tim memanfaatkan tandu sebagai penopang jenazah. Mereka juga membuat alur selang untuk membantu mengarahkan beban ke liang lahat. Tiga anggota keluarga turut masuk ke dalam liang untuk menjaga posisi agar jenazah tidak terjatuh.
Dalam prosesi tersebut, enam personel Damkar dibantu dua unit kendaraan, yakni Unit Rescue dan U-6. Mereka bekerja bersama empat petugas ambulans, penggali kubur, serta pihak keluarga.
“Biasanya hanya tiga orang yang menangani pemakaman di liang lahat. Tapi dengan berat jenazah seperti ini jelas tidak memungkinkan, sehingga keluarga minta bantuan kami,” kata Andrianto.
Liang lahat pun dibuat dengan ukuran khusus, lebih panjang dari biasanya agar bisa memuat tandu sepanjang lebih dari dua meter. Lebarnya tetap dibuat normal agar prosesi tidak memakan waktu terlalu lama.
Andrianto menegaskan, pengalaman ini bukan pertama kalinya bagi Damkar Kabupaten Malang terlibat dalam urusan di luar kebakaran. Menurutnya, tugas kemanusiaan menjadi bagian dari pelayanan masyarakat.
“Ini bagian dari pelayanan kami. Tidak hanya soal kebakaran, tapi juga bantuan-bantuan yang dibutuhkan dalam situasi seperti ini,” tutup Andrianto.