Bank Sentral Korsel Bakal Pangkas Suku Bunga November

Korea Selatan. Foto: Unsplash.

Bank Sentral Korsel Bakal Pangkas Suku Bunga November

Arif Wicaksono • 15 September 2024 18:04

Seoul: Bank Sentral Korea Selatan (BOK) kemungkinan akan memangkas suku bunga kebijakannya pada November  karena ingin memastikan perlambatan peningkatan utang rumah tangga di tengah inflasi yang menurun. Bank Sentral Korea hanya memiliki dua putaran pertemuan keputusan moneter tersisa tahun ini pada Oktober dan November.
 

Baca juga: Pinjaman Rumah Tangga Korsel Melonjak Drastis


Bulan lalu, BOK mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 3,5 persen, level tertinggi dalam sekitar 16 tahun, untuk ke-13 kalinya berturut-turut. Bank sentral menaikkan suku bunga tujuh kali berturut-turut dari April 2022 hingga Januari 2023. Baru-baru ini, inflasi telah menurun drastis, memberi ruang bagi BOK untuk menurunkan suku bunga, tetapi meningkatnya utang rumah tangga telah muncul sebagai penghambat poros kebijakannya.

"Mengingat harga rumah dan utang rumah tangga yang meningkat, tidak mudah bagi BOK untuk memangkas suku bunga tahun ini," kata Analis di Hana Securities Hwang Seung-taek yang menjelaskan paling cepat, bank akan memangkas suku bunga pada rapat bulan November dikutip dari Korea Herald, Minggu, 15 September 2024.

Bank sentral mengatakan harga perumahan di kawasan metropolitan Seoul terus meningkat dan utang rumah tangga kemungkinan besar akan tetap tinggi.

Pinjaman rumah tangga yang diberikan oleh bank-bank di Korea Selatan naik selama lima bulan berturut-turut pada bulan Agustus, dipimpin oleh rekor peningkatan dalam hipotek, menurut data bank sentral.

Pinjaman rumah tangga naik

Pinjaman rumah tangga bank di Korsel meningkat sebesar 9,3 triliun won (USD6,9 miliar) pada bulan Agustus dari bulan sebelumnya, menandai percepatan tajam dari keuntungan 5,5 triliun won pada bulan Juli dan peningkatan bulanan tertinggi dalam 37 bulan.

Pinjaman yang didukung perumahan oleh bank bertambah 8,2 triliun won dari bulan sebelumnya menjadi 890,6 triliun won pada bulan Agustus, menandai kenaikan bulanan tertinggi dalam sejarah negara tersebut.

Bank sentral juga mengatakan minggu ini bahwa waktu dan kecepatan pemotongan suku bunga akan bergantung pada stabilitas keuangan, yang mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga tidak akan dilakukan saat utang rumah tangga tinggi.

Peneliti di LG Economic Research Institute Cho Young-moo juga mengatakan bank sentral kemungkinan akan mengambil tindakan pada November setelah mengonfirmasi adanya perlambatan harga rumah dan utang rumah tangga.

"Bank sentral dan pemerintah memperkirakan ekonomi akan membaik pada paruh kedua tahun ini, yang akan meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan November," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)