Konflik Sosial di Flores Timur, Kemensos Salurkan Bantuan Senilai Rp446,6 Juta

Kemensos salurkan bantuan kepada korban konflik sosial di Flores Timur. Foto: Dok. Kemensos.

Konflik Sosial di Flores Timur, Kemensos Salurkan Bantuan Senilai Rp446,6 Juta

Despian Nurhidayat • 28 October 2024 09:27

Jakarta: Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan tambahan untuk korban konflik sosial di Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Total bantuan yang diberikan Kemensos senilai Rp446,6 juta. 

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non-Alam (PSKBS-NA) Kemensos, Adrianus Alla menyampaikan, bantuan telah didistribusikan sejak konflik pertama kali terjadi, Senin 21 Oktober 2024. Bantuan awal disalurkan melalui lumbung sosial di Flores Timur.

Distribusi bantuan dilakukan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar. "Kami memastikan pemenuhan kebutuhan dasar, permakanan mereka. Yang kami lakukan ialah menyalurkan bantuan kebutuhan dasar melalui lumbung sosial yang ada di  Flores Timur seperti makanan siap saji, makanan pokok dan lainnya,” kata Adrianus, saat dikutip dari Media Indonesia, 28 Oktober 2024.

Bantuan yang disalurkan dari lumbung sosial di Flores Timur berupa 230 paket makanan siap saji, 208 paket makanan anak, 65 lembar kasur, 50 lembar tenda gulung, dan 80 lembar selimut. 

Selanjutnya, Kemensos telah mendistribusikan bantuan logistik tambahan dari gudang Bekasi dan Sentra Efata Kupang yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos. Logistik tersebut berupa pakaian dalam (pria & wanita) 225 stel, pakaian anak 50 set, daster 112 buah, shower kit 225 paket, sandang dewasa (pria & wanita) 225 stel, seragam SMP 100 stel, seragam SD 100 stel, kasur 102 lembar, tenda gulung 104 lembar, selimut 104 lembar, makanan anak 160 paket, makanan siap saji 1.040 paket, sandang dewasa 52 paket, dan sandang anak 52 paket.
 

Baca juga: Bentrok Antardesa di Pulau Adonara NTT Dipicu Penyerahan Tanah

Selain memberikan bantuan logistik kepada korban, Kemensos telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mempererat kembali keserasian sosial di sana. Langkah strategis yang telah dilakukan mencakup upaya mediasi dan memfasilitasi terwujudnya kesepakatan damai antara kedua belah pihak yang berkonflik. 

Untuk mengurai akar masalah konflik, Kemensos berkoordinasi dengan Pemda setempat agar segera menerbitkan sertifikat tanah yang dipersengketakan. Kemensos juga menjalankan fungsinya dalam memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) bagi warga terdampak, terutama warga yang anggota keluarganya menjadi korban. 

Sebelumnya, telah terjadi konflik sosial di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Konflik tersebut melibatkan warga Desa Ile Pati dan Desa Kimakamak yang menyerang serta membakar rumah-rumah warga Desa Bugalima akibat perselisihan kepemilikan tanah adat. 

Konflik itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia, beberapa terluka, dan menyebabkan puluhan rumah serta harta benda warga hangus terbakar. 

Kemensos turut merangkul berbagai pihak dalam menangani konflik sosial di Flores Timur tersebut. Pihak yang terlibat mulai dari Dinas Sosial Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Gereja Deken Adonara, pilar-pilar sosial Kemensos, serta aparat keamanan setempat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)