Gedung Putih dihadapi aksi protes pro-Palestina. Foto: EPA-EFE
Fajar Nugraha • 1 March 2024 10:40
Washington: Gedung Putih mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki laporan penembakan Israel terhadap warga Palestina yang menunggu bantuan di dekat Kota Gaza. Gedung Putih menggambarkannya sebagai ‘insiden serius’.
“Kami berduka atas hilangnya nyawa orang tak berdosa dan mengakui situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, di mana warga Palestina yang tidak bersalah hanya berusaha memberi makan keluarga mereka,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Malay Mail, Jumat 1 Maret 2024.
“Hal ini menggarisbawahi pentingnya memperluas dan mempertahankan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza, termasuk melalui potensi gencatan senjata sementara,” imbuh pernyataan itu.
Otoritas Kesehatan Gaza mengatakan, pasukan Israel menembak mati lebih dari 100 warga Palestina saat sedang menunggu pengiriman bantuan. Namun, menurut Israel bukan begitu kronologinya.
Dilansir dari AFP, sebanyak 112 orang tewas dan lebih dari 280 orang terluka.
Meski demikian, Israel mengatakan, kematian terjadi karena kerumunan orang mengepung truk bantuan. Menurut mereka, para korban terinjak atau tertabrak.
Angka kematian itu merupakan jumlah korban jiwa warga sipil terbesar dalam beberapa minggu terakhir. Hamas mengatakan, insiden itu dapat membahayakan perundingan di Qatar yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel yang ditahannya.
Petugas medis di Gaza mengatakan mereka tidak mampu mengatasi banyaknya korban luka serius.