PBB: Tidak Ada Upaya Bantuan Penyelamatan di Gaza Difasilitasi oleh Israel

Truk berisi bantuan kemanusiaan yang sulit masuk ke Gaza. Foto: CNN

PBB: Tidak Ada Upaya Bantuan Penyelamatan di Gaza Difasilitasi oleh Israel

Fajar Nugraha • 28 November 2024 12:10

New York: PBB melaporkan bahwa Israel menolak atau menghalangi semua upaya bantuan penyelamatan nyawa di Jalur Gaza utara pada November.

"Rekan-rekan kami di Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan melaporkan bahwa tidak satu pun dari 41 upaya PBB untuk menjangkau warga Palestina di wilayah terkepung di Gaza Utara dengan bantuan penyelamat nyawa bulan ini telah difasilitasi oleh otoritas Israel," kata wakil juru bicara Farhan Haq dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip Anadolu, Kamis 28 November 2024.

Haq mengatakan bahwa 37 upaya ditolak oleh otoritas Israel, Haq melaporkan bahwa "empat misi disetujui, namun kemudian terhalang di lapangan dan hanya terlaksana sebagian."

Semakin dekatnya musim dingin, Haq menyatakan bahwa ribuan warga Palestina yang mengungsi secara paksa "semakin rentan," dan penumpukan limbah di daerah yang padat penduduk "membahayakan kesehatan warga."

Haq membantah laporan tentang badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) yang mengevakuasi tempatnya di Yerusalem Timur yang diduduki.

"UNRWA menyatakan bahwa pihaknya akan tetap menjalankan operasinya di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, dan di Jalur Gaza demi kepentingan para pengungsi Palestina," kata Haq.

Haq menambahkan bahwa badan tersebut "akan tetap menjalankan operasi dan programnya meskipun ada peningkatan upaya untuk secara aktif mencegahnya melaksanakan mandatnya."

Haq juga membantah laporan Wall Street Journal yang mengklaim bahwa masa jabatan Penasihat Khusus PBB untuk Pencegahan Genosida, Alice Wairimu Nderitu, tidak diperpanjang karena dugaan penolakannya untuk mengidentifikasi krisis Gaza sebagai genosida.

"Tidak, itu tidak benar. Kontrak Ibu Nderitu akan berakhir hari ini, tetapi dia telah memenuhi masa jabatannya secara penuh dan sekretaris jenderal (Antonio Guterres) tentu menghargai pekerjaan yang telah dia lakukan sebagai penasihat khusus untuk pencegahan genosida," katanya, seraya mencatat bahwa "mengenai definisi genosida, gagasan apapun bahwa sekretaris jenderal ingin masa jabatannya berakhir karena hal itu adalah salah.

"Nderitu memiliki mandat pencegahan, dan apa yang ia lakukan berdasarkan mandat pencegahan tersebut adalah menunjukkan faktor risiko genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kami menghargai pekerjaan tersebut," tambahnya. (Antariska)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)