Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat. Medcom.id/Elma Rosana
Elma Rosana • 19 August 2024 18:57
Jakarta: PDI Perjuangan (PDIP) merespons reshuffle terhadap mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly. Pergantian kabinet tersebut disebut bermuatan politis.
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, membeberkan beberapa kemungkinan yang menjadi alasan Presiden Jokowi merombak kabinetnya. Djarot menduga reshuffle dilakukan karena Yasonna tak meminta persetujuan Presiden atas perpanjangan kepengurusan PDIP.
"Pak Yasonna mungkin ditegur karena tidak meminta persetujuan kepada Presiden atas pengesahan perpanjangan kepengurusan DPP Partai kemarin. Karena untuk pengesahan kepengurusan Partai harus melalui kabinet," ujar Djarot di Gedung DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin, 19 Agustus 2024.
Dia juga menduga pemberhentian kader PDIP tersebut karena keterlibatannya pada pengusungan Edy Rahmayadi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Utara 2024. Deklarasi ini dilakukan di Medan.
"Yang kedua apakah Pak Yasonna ini diberhentikan karena sebagai kader partai beliau kemarin mengikuti acara deklarasi di Medan, yaitu deklarasi untuk mencalonkan Pak Edy Rahmayadi," ungkap Djarot.
Baca Juga:
Yasonna Didepak dari Kabinet, Peringatan Bagi PDIP |