Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Istimewa.
Fachri Audhia Hafiez • 19 August 2024 12:09
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memberi peringatan kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) agar tak rewel. Hal ini ditunjukkan dengan didepaknya kader PDIP, Yasonna H Laoly, dari kursi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham).
"Jokowi bisa saja melakukan reshuffle untuk menunjukkan kepada PDIP bahwa kadernya kapan saja dapat didepaknya dari kabinet. Sinyal itu tentu sebagai peringatan dini bagi PDIP agar tidak 'rewel' kepada Jokowi," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada Medcom.id, Senin, 19 Agustus 2024.
Jamiluddin mengatakan reshuffle yang dilakukan Jokowi tidak akan berkaitan dengan upaya mendongkrak kinerja kabinetnya. Kepala Negara mengocok ulang kabinet ingin menunjukkan kuasanya.
"Jokowi melakukan reshuffle kabinet tampaknya untuk menunjukkan bahwa ia masih berkuasa dan dapat menggunakan hak prerogatif sebagai presiden kapan saja ia inginkan," ujar Jamiluddin.
Baca juga: Resmi Dilantik Jokowi Ini Daftar Menteri, Wamen, dan Kepala Badan Baru |