230 Personel Dikerahkan Cari Korban Longsor Tambang di Gorontalo

Tim SAR gabungan yang diterjunkan melakukan pencarian korban longsor tambang emas di Gorontalo.(Dok. Metro TV)

230 Personel Dikerahkan Cari Korban Longsor Tambang di Gorontalo

Media Indonesia • 8 July 2024 18:22

Bonebolango: Sebanyak 230 personel gabungan dari pelbagai instansi diturunkan pada operasi pencarian korban tanah longsor di lokasi tambang emas tradisional Kabupaten Bonebolango, Gorontalo.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Gorontalo, Heriyanto mengatakan, 230 tim SAR gabungan itu terdiri dari unsur personel KPP, TNI, Polri, BPBD, Tagana, Dinas Sosial, dan sejumlah instansi Gorontalo lainnya.

"230 tim SAR itu dibagi ke beberapa pos yang sudah kami putuskan," terangnya, Senin, 8 Juli 2024.

Menurut Heriyanto, fokus pencarian saat ini dilakukan di dua titik yang masuk dalam wilayah tambang emas tradisional Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bonebolango.

Pertama, di titik pos satu sampai pos dua. Di sana, tim yang melakukan pencarian sebanyak 83 orang tim SAR gabungan. Sedangkan di titik kedua, pos 18 hingga pos 19 sebanyak 50 orang tim SAR gabungan.

"Dan sisa tim SAR gabungan ditempatkan di tiap titik pos yang ada dari pos 1 sampai pos 7 yang berdekatan dengan lokasi longsornya tambang tersebut," ungkapnya.
 

Baca juga: 8 Tewas dalam Longsor Tambang Rakyat di Gorontalo, 20 Hilang

Selain itu, untuk mempermudah proses pencarian hingga evakuasi, beberapa personel tim SAR gabungan juga ditempatkan di beberapa titik yang menjadi jalur akses pencarian dan evakuasi.

"Karena di lokasi juga ada jembatan penghubung yang putus akibat banjir, maka personel juga kami siagakan di sana, untuk mempermudah mobilisais," jelasnya.

Tanah longsor di Desa Tulabolo Timur terjadi pada Sabtu, 6 Juli 2024 sekitar pukul 23.45 WITA. Kantor KPP Gorontalo melaporkan, total korban berjumlah 72 orang. Terdiri dari 10 meninggal dunia, 21 selamat (enam di antaranya mengalami luka-luka), dan masih dalam pencarian 41 orang.

Sementara, proses pencarian korban longsor di lokasi tambang emas tradisional masih berlangsung, namun tim SAR mengalami kesulitan lantaran hujan masih terus mengguyur lokasi pencarian. Menurut Heriyanto, akibat hujan itu mempersulit proses pencarian mau pun evakuasi tim SAR di lokasi.

"Hujan dari posko induk hingga lokasi pencarian. Cuaca jadi kendala kami saat ini," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)