Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Yakub Pryatama • 6 August 2024 18:35
Jakarta: Wacana pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 Jakarta dikritik. Pasalnya, wacana yang disebut menjegal Anies Baswedan itu dinilai memperkosa hak hak pilih warga Jakarta.
“Ini sama dengan memperkosa hak pilih warga Jakarta yang hanya disodorkan satu pilihan yang akan memimpin Jakarta, tidak ada alternatif pilihan," kata peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli, saat dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 6 Agustus 2024.
Lili menyebut kotak kosong dalam kontestasi bukan sebagai bentuk pilihan. Tetapi, dianggap sebagai golongan putih (golput).
"Kalau tidak suka silahkan pilih kotak kosong. Memilih kotak kosong bukann suatu pilihan. Itu sama saja maknanya golput,” ungkap dia.
Baca juga:
PKB Respons Peluang KIM Plus untuk Jegal Anies |