Ilustrasi ecommerce. Foto: Medcom.id.
Arif Wicaksono • 4 September 2024 13:59
Bombay: Sebuah situs web belanja India yang menawarkan bahan mentah bagi para pelaku bisnis di India, OfBusiness berencana melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) di pasar saham India senilai hingga USD1 miliar.
"Perusahaan sedang dalam pembicaraan aktif dengan Bank of America, Citi, JP Morgan dan Morgan Stanley untuk mengelola penawaran tersebut dan berencana untuk mencatatkan di bursa saham India pada paruh kedua tahun 2025, kata Kepala Keuangan OfBusiness Bhavesh Keswani dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 4 September 2024.
Penawaran umum perdana diharapkan berjumlah antara USD750 juta dan USD1 miliar, dengan sekitar USD200 juta dalam bentuk saham baru dan sisanya ditawarkan oleh pemegang saham yang ada kepada investor baru.
"Dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran utang dan pengembangan bisnis yang ada," katanya dalam komentar publik pertama perusahaan mengenai perencanaan IPO. Keempat bank tersebut tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.
Investor teknologi Jepang SoftBank Group dan perusahaan investasi berbasis di AS Tiger Global memiliki sekitar 15 persen saham secara kolektif. Sementara itu, perusahaan investasi internasional Alpha Wave Global memegang 18 persen.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2015 oleh pasangan Asish Mohapatra dan Ruchi Kalra sejauh ini telah mengumpulkan lebih dari USD800 juta dari para investor. Putaran pendanaan terakhirnya pada tahun 2021 memberi nilai sekitar USD5 miliar.
Saham India menarik minat investor
Perusahaan mengambil momen IPO saat pasar saham India sedang bergairah, dengan indeks acuannya naik 16 persen sepanjang tahun ini, melampaui rekan-rekannya di Asia.
Ola Electric, yang juga didukung oleh SoftBank, baru-baru ini terdaftar di India, sementara Hyundai Motor berencana melakukan IPO senilai USD3 miliar akhir tahun ini.
OfBusiness adalah platform daring bisnis-ke-bisnis yang menawarkan produk polimer, barang pertanian, seperti kacang-kacangan, serta baja industri yang dijual oleh perusahaan seperti Tata Steel.
Sektor manufaktur dan konstruksi sedang meningkat di India, yang saat ini merupakan ekonomi utama dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Pada tahun fiskal 2024 yang berakhir pada Maret, perusahaan menghasilkan laba setelah pajak sebesar USD72,6 juta dari pendapatan sebesar USD2,3 miliar.
OfBusiness juga sedang dalam proses menggabungkan beberapa anak perusahaannya untuk mengefisienkan bisnis menjelang IPO,