BI Diperkirakan Kembali Tahan Suku Bunga

Bank Indonesia. Foto: MI/Usman Iskandar.

BI Diperkirakan Kembali Tahan Suku Bunga

Arif Wicaksono • 19 December 2023 16:02

Jakarta: Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mempertahankan suku bunga kebijakan utamanya untuk bulan kedua pada Kamis, 21 Desember 2023. Prediksi ini karena inflasi berada dalam kisaran targetnya dan rupiah telah stabil.

Inflasi tetap berada dalam kisaran target bank sentral pada 2023 sebesar dua persen hingga empat persen selama enam bulan berturut-turut, meskipun terjadi peningkatan inflasi pada bulan lalu. Rupiah telah menguat hampir dua persen sejak kenaikan suku bunga yang mengejutkan pada Oktober.

Seluruh 28 ekonom dalam jajak pendapat pada 11-18 Desember memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan pembelian kembali tujuh hari (seven-day reverse repurchase rate) sebesar 6,00 persen pada akhir pertemuan 20-21 Desember.

"Bank Indonesia kemungkinan akan tetap menahan, mengingat inflasi dan pergerakan mata uang yang terkendali. Meskipun kami memperkirakan inflasi akan tetap berada dalam target inflasi baru bank tersebut tahun depan, risikonya cenderung ke atas," kata Ekonom Makoto Tsuchiya dari Oxford Economics, dilansir Channel News Asia, Selasa, 19 Desember 2023.

Perkiraan median menunjukkan suku bunga utama tidak berubah hingga setidaknya akhir kuartal kedua 2024, diikuti oleh penurunan sebesar 50 basis poin pada kuartal ketiga hingga akhir tahun sebesar 5,50 persen.

Untuk kuartal kedua tahun depan, 10 dari 22 responden melihat tingkat suku bunga sebesar 5,75 persen atau lebih rendah. Hanya delapan orang yang mempunyai pandangan seperti itu dalam jajak pendapat November.

Perkiraan ekonom

Hampir semua ekonom mengatakan langkah BI selanjutnya adalah pemotongan suku bunga. Di antara mereka yang memberikan perkiraan kuartal ketiga, 15 dari 19, atau lebih dari 75 persen, memperkirakan angka tersebut akan menjadi 5,75 persen atau lebih rendah, sementara empat orang memperkirakan angka tersebut sebesar 6,00 persen.

"Nada dovish yang muncul dari pertemuan The Fed baru-baru ini seharusnya menjadi kabar baik bagi BI. Kami memperkirakan bank sentral akan tetap menahan diri selama beberapa bulan ke depan daripada memilih untuk membatalkan kenaikan suku bunga yang tidak terduga di Oktober," kata ekonom Kunal Kundu di Societe Generale.

Sementara itu Perry Warjiyo memperkirakan perkiraan pertumbuhan PDB Indonesia berada pada kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen untuk 2024 dan 4,8 persen hingga 5,6 persen untuk 2025. Namun, hambatan masih diperkirakan berasal dari melemahnya pertumbuhan ekonomi global.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)