Pemukim Ilegal Israel Tahan Warga Palestina yang Terluka di Tepi Barat

Pemukiman di Tepi Barat yang diincar warga Yahudi. Foto: EFE-EPA

Pemukim Ilegal Israel Tahan Warga Palestina yang Terluka di Tepi Barat

Medcom • 1 August 2024 18:05

Bethlehem: Pemukim ilegal Israel mencegah warga Palestina yang terluka untuk dievakuasi setelah melancarkan serangan di Bethlehem, Tepi Barat selatan yang diduduki. Hal itu dilaporkan oleh Bulan Sabit Merah Palestina pada hari Rabu.

Melansir dari Anadolu Agency, pemukim Israel menahan beberapa individu yang terluka, dan tim darurat organisasi tersebut berupaya keras untuk mencapai mereka. Sejauh ini, tim medis berhasil mengevakuasi seorang pria berusia 33 tahun yang mengalami luka tembak di bagian tubuhnya.

Saksi mata mengatakan pada Anadolu bahwa sekelompok pemukim ilegal menyerang daerah Khallet an-Nahla dan menyerang penduduk dengan batu dan tembakan, mengakibatkan beberapa korban luka. Seorang warga berhasil melarikan diri dan mendapatkan perawatan medis, namun para pemukim menutup akses ke lokasi, menghalangi tim medis untuk mencapai tempat kejadian.

“Seorang pemuda berusia 18 tahun ditembak di bagian punggung bawah oleh tembakan Israel di desa Qusra dekat Nablus di Tepi Barat bagian utara. Pemuda tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit,” sebut pernyataan Anadolu, Kamis 1 Agustus 2024.

Saksi mata mengatakan bahwa pemukim ilegal Israel menyerbu Qusra, menyerang properti yang memicu konfrontasi dengan penduduk setempat. Tentara Israel kemudian turun tangan dengan menggunakan tembakan dan gas air mata.

Ketegangan telah meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem, di tengah serangan mematikan Israel yang telah menewaskan lebih dari 39.400 korban di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.

Dalam pendapat penting pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan bahwa pendudukan Israel atas tanah Palestina selama beberapa dekade adalah "ilegal" dan menuntut evakuasi semua pemukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (Shofiy Nabilah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)