Menkop Teten Dukung Penuh Upaya Mendag Berantas Impor Ilegal

Menkop UKM Teten Masduki. Foto: Dok. Kemenkop UKM.

Menkop Teten Dukung Penuh Upaya Mendag Berantas Impor Ilegal

Naufal Zuhdi • 24 July 2024 21:16

Jakarta: Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan dukungannya terhadap upaya Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang membentuk satuan tugas (Satgas) impor ilegal untuk membendung masuknya barang-barang impor ilegal ke Indonesia.

"Saya dukung Pak Mendag tuh. Penyelundupan tuh rumit lah, dan kita harus ada. Saya setuju tuh. Pak Mendag kan sudah dukung harus ada lokasi baru untuk tempat masuknya barang impor," kata Teten saat ditemui di Jakarta, Rabu, 24 Juli 2024.

Akan tetapi, Teten menyarankan agar pelabuhan untuk komoditas barang impor yang berasal dari luar negeri dibatasi hanya untuk yang bersifat consumer goods saja, tidak dengan yang sifatnya bahan baku.

"Kalau bahan baku jangan. Ini yang consumer goods-nya. Kan itu bagus dong supaya masih ada ongkos. Itu kan kebijakan non tarif yang boleh. Nanti kan ada muatan menghidupkan tol Indonesia Timur, jadi muatannya enggak hanya sekarang dari pusat. Sekaligus tadi, kalau masih ada ongkos di situ masih bisa bersaing produknya," sebut dia.
 

Baca juga: Satgas Impor Ilegal Fokus Awasi 7 Komoditas
 

Pintu utama pelabuhan barang impor digeser


Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan mengusulkan agar pintu utama pelabuhan barang impor bergeser ke kawasan timur Indonesia. Selama ini pelabuhan utama yang menjadi pintu masuk impor terbesar berada di kawasan barat Indonesia, seperti Tanjung Priok, Jakarta, dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Zulhas, sapaan akrab Mendag menyebut opsi untuk pengalihan pelabuhan ke kawasan timur seperti di Pelabuhan Makassar, Provinsi, Sulawesi Selatan, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara, dan Pelabuhan Sorong yang berada di wilayah barat Pulau Papua.

"Kalau pelabuhan di Jawa itu sudah kelebihan muatan atau over capacity, misalnya di Tanjung Priok, di Surabaya juga. Maka, bagusnya tujuh komoditas itu impornya masuk ke pelabuhan-pelabuhan di luar Jawa. Itu ada Makasar, Bitung, Sorong," ujar Zulhas beberapa waktu lalu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)