Israel Keras Kepala, Gencatan Senjata Tertahan

Gencatan senjata di Israel masih mandek, Israel-Hamas sama-sama ngotot. (The New Daily)

Israel Keras Kepala, Gencatan Senjata Tertahan

Marcheilla Ariesta • 6 May 2024 07:37

Kairo: Perundingan mengenai potensi gencatan senjata dalam perang Gaza telah memasuki tahap penting. Hamas menegaskan kembali tuntutannya untuk mengakhiri serangan Israel terhadap wilayah Palestina dengan imbalan pembebasan tawanan, meskipun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas mengesampingkan hasil tersebut.

 

Pada Minggu, 5 Mei 2024, kedua belah pihak saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut. Pada hari kedua perundingan dengan mediator Mesir dan Qatar, perunding Hamas mempertahankan pendirian mereka. 

 

Hamas menegaskan bahwa setiap perjanjian gencatan senjata harus mencakup diakhirinya perang, kata para pejabat Palestina.

 

Para pejabat Israel tidak melakukan perjalanan ke Kairo untuk mengambil bagian dalam diplomasi tidak langsung. Pada Minggu, Netanyahu menegaskan kembali tujuan Israel sejak dimulainya perang hampir tujuh bulan lalu: untuk melucuti senjata dan membubarkan Hamas.

 

Dia mengatakan, Israel bersedia menghentikan pertempuran di Gaza untuk menjamin pembebasan sandera yang masih ditahan oleh Hamas, yang diyakini berjumlah lebih dari 100 orang.

 

“Tetapi meski Israel telah menunjukkan kesediaannya, Hamas tetap mempertahankan posisi ekstremnya, yang pertama di antaranya adalah tuntutan untuk menarik seluruh pasukan kami dari Jalur Gaza, mengakhiri perang, dan membiarkan Hamas tetap berkuasa,” kata Netanyahu, dilansir dari Al Jazeera, Senin, 6 Mei 2024.

 

“Israel tidak bisa menerima hal itu,” katanya.

 

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan tak lama setelah Netanyahu, ketua Hamas Ismail Haniyeh menyalahkan PM Israel itu atas “berlanjutnya agresi dan perluasan lingkaran konflik, dan menyabotase upaya yang dilakukan melalui mediator dan berbagai pihak”.

 

Delegasi Hamas yang menghadiri perundingan gencatan senjata Gaza di Kairo telah berangkat dan akan kembali untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut pada Selasa, 7 Mei, kata media yang terkait dengan pemerintah Mesir.

 

“Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo malam ini (Minggu) menuju Doha untuk melakukan konsultasi, dan akan kembali pada Selasa untuk menyelesaikan perundingan menuju gencatan senjata dalam perang dengan Israel,” kata Al-Qahera News, sebuah situs yang terhubung dengan intelijen Mesir. Mereka mengutip “sumber informasi” yang tidak disebutkan namanya.

 

Israel bersikeras bahwa perjanjian apa pun hanya akan mencakup jeda dalam pertempuran daripada mengakhiri permusuhan secara permanen.

 

“Dari pihak Israel, ada desakan bahwa keuntungan terbesar yang didapat Hamas adalah gencatan senjata awal selama 40 hari dengan imbalan 33 tawanan Israel dan pembebasan sejumlah besar tahanan Palestina,” kata jurnalis Al Jazeera.

 

“Dari Hamas, ada desakan bahwa perjanjian apa pun dengan Israel harus mengakhiri perang dan penarikan pasukan Israel dari Gaza,” tambahnya.

 

Sementara itu, Direktur CIA William Burns – yang berada di Kairo – juga melakukan perjalanan ke Doha untuk mengadakan pertemuan darurat dengan perdana menteri Qatar.

 

“Burns sedang dalam perjalanan ke Doha untuk pertemuan darurat dengan perdana menteri Qatar yang bertujuan untuk memberikan tekanan maksimal pada Israel dan Hamas untuk terus bernegosiasi,” kata seorang sumber.

 

Washington telah menekan Hamas untuk menerima usulan terbaru Israel.

 

Baca juga: Hamas dan Israel Sama-Sama Ngotot, Dialog Gencatan Senjata di Kairo Mandek

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)