Beras Premium Langka, Jokowi Perintahkan Pasar Segera Dibanjiri Beras

Ilustrasi beras. Foto: MI/Susanto.

Beras Premium Langka, Jokowi Perintahkan Pasar Segera Dibanjiri Beras

Indriyani Astuti • 12 February 2024 15:34

Jakarta: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah akan segera mendistribusikan beras Badan Urusan Logistik (Bulog) ke Pasar Induk Cipinang sehingga stok beras baik di retail maupun pasar tradisional tersedia.

Hal itu ia sampaikan seusai rapat internal mengenai perberasan nasional dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Sebelumnya sempat diberitakan beras premium langka di pasaran. Arief mengatakan saat ini stok beras di Pasar Induk Cipinang masih di atas 34 ribu ton yang akan segera didistribusikan pasar-pasar tradisional dan modern.

"Sekali lagi, perintahnya (Presiden) adalah banjiri pasar," ucap Arief usai rapat internal mengenai perberasan nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024.

Ia mengatakan akan langsung meninjau ke Pasar Induk Cipinang untuk memastikan bongkar beras dari port (pelabuhan) langsung ke Pasar Induk Beras Cipinang dan didistribusikan.

Mengenai kelangkaan beras yang dilaporkan sempat terjadi di minimarket, Arief mengatakan tidak ada masalah distribusi. Namun, pemerintah meminta waktu agar beras lekas didistribusikan.

"Sekarang tugas kami semua untuk memastikan sampai ke outlets, baik di pasar modern maupun pasar tradisional. Izinkan waktu untuk persiapkan ini segera," ucap Arief.

Baca juga: Harga Beras Naik, Pemerintah Disebut Belum Serius Tangani Pangan
 

Bujuk pengusaha ritel banjiri beras


Arief juga berjanji akan membahas persoalan beras dengan pengusaha ritel. Sebelumnya ketersediaan beras di ritel dilaporkan menipis. Tetapi pengusaha tidak bisa membeli stok baru lantaran harganya yang naik drastis.

"Jadi izinkan kami bekerja sama dengan seluruh ritel yang ada. Pagi ini saya bersama teman-teman dengan Bulog, kemudian peritel-peritel untuk membahas ini semua untuk mengisi pasar ritel," terang Arief.

Pemerintah, ujar Arief, memperkirakan harga beras akan turun pada Maret 2024. Sebab, sesuai Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras dalam negeri diperkirakan 34 juta ton.

"Khusus untuk beras kita berharap agar Maret 2024 ini produksi kita sesuai dgn KSK BPS itu di atas 34 juta ton. Artinya Maret kita harapkan harga beras bisa turun sedikit," tegas dia.

Arief juga menampik bantuan pangan beras oleh pemerintah mengakibatkan kelangkaan beras premium di pasaran. "Jadi bansos (bantuan sosial) itu enggak memengaruhi itu," kata Arief.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)