9 Tewas, Ribuan Terluka Akibat Ledakan Pager di Lebanon

Warga melarikan korban ledakan pager ke rumah sakit di Lebanon. Foto: EFE-EPA

9 Tewas, Ribuan Terluka Akibat Ledakan Pager di Lebanon

Fajar Nugraha • 18 September 2024 05:36

Beirut: Setidaknya sembilan orang tewas dan 2.800 lainnya termasuk pejuang Hizbullah, petugas medis, dan Duta Besar Iran untuk Beirut terluka pada Selasa ketika pager atau penyeranta (alat komunikasi populer pada 90-an) yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon.

Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengatakan, pemerintah mengutuk peledakan pager tersebut sebagai agresi Israel. Hizbullah juga menyalahkan Israel atas peledakan pager tersebut dan mengatakan Israel akan menerima ‘hukuman yang adil’.

“Peledakan pager tersebut adalah pelanggaran keamanan terbesar yang dialami kelompok tersebut dalam hampir satu tahun konflik dengan Israel,” ujar seorang pejabat Hizbullah, seperti dikutip AFP, Rabu 18 September 2024.

Israel dan Hizbullah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak perang Gaza meletus Oktober lalu, dalam eskalasi terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Hizbullah mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan kematian sedikitnya tiga orang, termasuk dua pejuangnya. Orang ketiga yang tewas adalah seorang gadis, katanya, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab ledakan tersebut.

Pimpinan Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah tidak terluka dalam ledakan tersebut, kata kelompok itu.

Gelombang ledakan berlangsung sekitar satu jam setelah ledakan awal, yang terjadi sekitar pukul 3:45 sore waktu setempat. Tidak segera jelas bagaimana perangkat itu diledakkan.

Kementerian luar negeri Lebanon menggambarkan ledakan itu sebagai "eskalasi Israel yang berbahaya dan disengaja" yang katanya telah "disertai dengan ancaman Israel untuk memperluas perang ke Lebanon dalam skala besar".

Pasukan keamanan internal Lebanon mengatakan, sejumlah perangkat komunikasi nirkabel diledakkan di seluruh Lebanon, terutama di pinggiran selatan Beirut, benteng Hizbullah. Pager yang meledak adalah model terbaru yang dibawa oleh Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir, kata tiga sumber keamanan.

Wartawan AFP melihat puluhan korban luka dilarikan ke rumah sakit di Beirut dan di wilayah selatan, tempat puluhan ambulans bergegas antara kota Tyre dan Sidon di kedua arah.

Duta Besar Iran untuk Lebanon terluka

Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan, 2.800 orang terluka dalam ledakan tersebut, 200 di antaranya kritis. Banyak dari mereka yang terluka termasuk pejuang Hizbullah yang merupakan putra pejabat tinggi dari kelompok bersenjata tersebut, dua sumber keamanan mengatakan.

Salah satu pejuang yang tewas adalah putra seorang anggota Hizbullah di parlemen Lebanon, Ali Ammar, kata mereka.

“Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, mengalami cedera ringan dalam ledakan pager dan saat ini sedang dalam pengawasan di rumah sakit,” kata kantor berita semi-resmi Iran, Fars. Tidak ada kabar dari pemerintah Israel tentang ledakan tersebut.

Di negara tetangga Suriah, 14 orang terluka "setelah pager yang digunakan oleh Hizbullah meledak," kata pemantau perang yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights.

Sebelumnya pada hari Selasa, Israel mengumumkan akan memperluas tujuan perang yang dipicu oleh serangan Hamas untuk mencakup pertempurannya melawan Hizbullah di sepanjang perbatasannya dengan Lebanon.

Hingga saat ini, tujuan Israel adalah untuk menghancurkan Hamas dan membawa pulang para sandera yang ditawan oleh militan Palestina selama serangan 7 Oktober yang memicu perang tersebut.

Pada hari Selasa, badan keamanan dalam negeri Israel mengatakan telah menggagalkan rencana oleh kelompok militan Lebanon, Hizbullah, untuk membunuh seorang mantan pejabat senior pertahanan dalam beberapa hari mendatang.

Badan Shin Bet, yang tidak menyebutkan nama pejabat tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menyita alat peledak yang dipasang pada sistem peledakan jarak jauh, menggunakan telepon seluler dan kamera yang direncanakan akan dioperasikan oleh Hizbullah dari Lebanon.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)