Warga Lebanon dipaksa mengungsi oleh Israel. (EPA Images)
Marcheilla Ariesta • 1 October 2024 22:35
Beirut: Penduduk setempat mengatakan, sedikitnya 600 warga Kristen mencari perlindungan di sebuah biara di perbatasan Israel-Lebanon. Warga mengungsi setelah tentara Israel memperingatkan mereka untuk meninggalkan desa mereka, Ain Ebl.
Penduduk desa pergi ke biara di kota Rmeish, yang tidak menerima peringatan Israel. Mereka kini sedang menunggu konvoi tentara untuk mengawal mereka ke Beirut.
Seorang juru bicara militer Israel sebelumnya telah memperingatkan penduduk Ain Ebl dan sedikitnya 20 kota lainnya untuk segera mengungsi dari rumah mereka.
“Militer Israel mengatakan, akan menargetkan rumah-rumah yang diduga digunakan oleh Hizbullah,” kata warga tanpa menyebutkan identitasnya, dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 1 Oktober 2024.
Kelompok tersebut membantah menggunakan fasilitas sipil.
Sebelumnya, 30 roket diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara dalam beberapa jam terakhir.
Sekitar 15 roket ditembakkan ke wilayah Galilea Atas dan memicu kobaran api setelah jatuh di area terbuka. Militer Israel menambahkan, petugas pemadam kebakaran sedang berupaya memadamkannya.
“Sekitar 15 roket lainnya diluncurkan ke Galilea Barat, juga mendarat di area terbuka,” kata pernyataan Israel tersebut.
Tidak ada laporan korban jiwa.
Militer juga mengatakan telah melakukan serangan udara terhadap beberapa gedung di Lebanon yang diklaim sebagai tempat penyimpanan senjata Hizbullah.
Hizbullah membantah menyimpan senjata di gedung sipil.
Baca juga: Hizbullah Bantah Pasukan Israel Telah Menyeberang ke Lebanon