Angka Stunting di Tangsel Tembus 9,2 Persen

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan (Tangsel), Allin Hendalin Mahdaniar.

Angka Stunting di Tangsel Tembus 9,2 Persen

Hendrik Simorangkir • 1 October 2024 18:41

Tangerang: Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan (Tangsel), Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, angka stunting di wilayahnya saat ini menyentuh di 9,2 persen. Dinkes saat ini masif melakukan penekanan intervensi spesifik hingga pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil.

"Upaya yang telah kami lakukan berhasil membawa angka stunting di Tangsel mengalami penurunan drastis, angka stunting di Tangsel sempat menyentuh 19,9 persen dan saat ini turun menjadi 9,2 persen. Penurunan angka stunting harus terus dilakukan hingga mencapai zero kasus," ujarnya, Selasa, 1 Oktober 2024.

Menurut Allin, saat ini pihaknya tengah berkolaborasi dengan berbagai lintas sektor, untuk mewujudkan wilayah bebas stunting. Berbagai langkah seperti pemberian makanan tambahan lokal bagi balita dan ibu hamil hingga pelaksanaan pos gizi di seluruh kelurahan.

"Soal pemberian makanan tambahan lokal terhitung pada Agustus, telah diberikan ke 1.024 balita (72,01%) naik berat badan, 585 balita perbaikan status gizi atau sebesar 41,14%," katanya.
 

Baca: Angka Stunting Balita di Kota Bandung Masih Tinggi

"Selain itu, untuk menekan angka tersebut kita juga mengedukasi masyarakat terkait 1.000 hari pertama kehidupan untuk pencegahan terjadinya stunting, serta rujukan balita stunting, wasting dan weight feltering ke rumah sakit rujukan," sambungnya.

Allin menuturkan, pihaknya pun telah melakukan skrining dan deteksi dini ibu hamil dan bayi balita berisiko tinggi. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sesuai standar serta pemeriksaan USG dasar oleh dokter umum.

"Target ke depannya, tentu kita evaluasi kegiatan yang sudah berjalan dan masukan kegiatan ke depan, serta memberikan edukasi, literasi ke masyarakat tentang stunting," jelasnya.

Allin menambahkan, pihaknya pun telah memberikan pelatihan skrining deteksi intervensi dini tumbuh kembang dan pemberian makan balita dan anak pra sekolah bagi tenaga kesehatan, kader dan guru sekolah, skrining anemia juga dilakukan untuk remaja putri.

"Kita berikan juga tablet tambah darah bagi remaja putri dan calon pengantin, kemudian rujukan remaja putri anemia ke rumah sakit," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)