Rupiah 'Jalan di Tempat' Meski Data Indeks Keyakinan Konsumen Naik

Mata uang rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto.

Rupiah 'Jalan di Tempat' Meski Data Indeks Keyakinan Konsumen Naik

Husen Miftahudin • 13 June 2023 16:25

Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan pada perdagangan hari ini.

Mengutip Bloomberg, Selasa, 13 Juni 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp14.863 per USD, turun tipis 0,5 poin atau setara 0,00 persen dari posisi Rp14.862 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, meskipun optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat, namun belum mampu mengangkat derajat rupiah terhadap dolar AS.

Diketahui, Bank Indonesia (BI) melaporkan Survei Konsumen Mei 2023 yang mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2023 sebesar 128,3, lebih tinggi dibandingkan 126,1 pada bulan sebelumnya.

Pada Mei 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap kuat pada seluruh kategori pengeluaran. Peningkatan optimisme terutama tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp4,1 juta sampai Rp5 juta. Berdasarkan usia, keyakinan konsumen juga terpantau optimis pada seluruh kategori usia responden, meskipun penurunan terjadi pada kelompok usia 20-30 tahun.

Lebih lanjut, konsumen memprakirakan ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang akan sedikit meningkat. Berdasarkan tingkat pendidikan, peningkatan tertinggi terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan akademi.

Faktor eksternal

Di sisi lain, lanjut Ibrahim, dolar AS melemah secara luas tetapi diperdagangkan dalam kisaran sempit, karena investor tetap berhati-hati menjelang data inflasi utama AS yang akan dirilis hari ini tepat saat Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari.

"Perhatian pasar sekarang beralih ke laporan CPI Departemen Tenaga Kerja AS, yang diharapkan menunjukkan inflasi sedikit menurun pada Mei dan dapat memberikan ruang bagi Fed untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga yang agresif ketika mengumumkan keputusan suku bunga dan investor tetap waspada terhadap kejutan hawkish," tutur Ibrahim.

Menurutnya, pasar saat ini menghargai peluang hampir 84 persen dimana Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu ini.

"Selanjutnya, keputusan suku bunga dari Bank of Japan dan Bank Sentral Eropa juga akan dirilis minggu ini, dengan yang terakhir akan dinaikkan sementara BOJ diperkirakan akan mempertahankan kebijakan ultra-longgarnya," papar dia.

Ia memprediksi, rupiah pada perdagangan besok akan bergerak secara fluktuatif meskipun kemungkinan besar mengalami penguatan. "Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp14.830 per USD hingga Rp14.920 per USD," tutup Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)