Putra Presiden Terpilih Pertama Guatemala Menang Pemilu

Bernardo Arevalo menyapu kemenangan dalam pemilihan presiden Guatemala. (AP/Moises Castillo)

Putra Presiden Terpilih Pertama Guatemala Menang Pemilu

Marcheilla Ariesta • 21 August 2023 15:02

Guatemala City: Bernardo Arevalo menyapu kemenangan dalam pemilihan presiden Guatemala. Kandidat terpopuler itu menang dengan pesan anti-korupsinya.

Arevalo memperoleh 59 persen suara, dengan 95 persen surat suara telah dihitung, menurut hasil resmi dari badan pemilihan nasional TSE. 

Saingannya, mantan ibu negara Sandra Torres, berada di urutan kedua dengan 36 persen suara pada Minggu malam. 

Menjelang pemungutan suara hari Minggu, 'pengamat dan sekutu asing' membunyikan alarm tentang campur tangan dan upaya untuk merusak proses pemilu. Mereka membuat seorang jaksa tinggi mencoba mendiskualifikasi Arevalo dan memerintahkan penggerebekan di kantor partainya dan badan pemilihan selama kampanye. 

Setelah putaran pertama ditandai dengan jumlah pemilih yang rendah dan suara yang tidak sah, TSE melaporkan "persentase jumlah pemilih yang bersejarah" pada penutupan pemungutan suara hari Minggu, tanpa memberikan perincian. 

Pemilih yang muak mengungkapkan keputusasaan atas kemiskinan, kekerasan, dan korupsi yang telah melumpuhkan negara Amerika Tengah itu. Hal ini mendorong ribuan warganya beremigrasi untuk mencari kehidupan yang lebih baik, banyak di antaranya ke Amerika Serikat. 

“Anda tidak bisa lagi tinggal di mana pun, karena ada begitu banyak kejahatan,” keluh Maria Rac, seorang ibu rumah tangga berusia 66 tahun, dilansir dari Malay Mail, Senin, 21 Agustus 2023. 

Ia merupakan seorang Pribumi Maya yang memilih di kota San Juan Sacatepequez, 30 kilometer sebelah barat ibu kota. 

Pengemudi truk Efrain Boch (47) memberikan suara di kota yang sama, memohon kepada pemerintah baru untuk memberantas korupsi. 

Arevalo, putra presiden pertama yang terpilih secara demokratis di negara itu, Juan Jose Arevalo, mengecam wabah politisi korup di jalur kampanye. 

“Kami telah menjadi korban, mangsa, politisi korup selama bertahun-tahun,” kata Arevalo, seorang sosiolog berusia 64 tahun dan mantan diplomat.  

“Memilih berarti mengatakan dengan jelas bahwa rakyat Guatemala yang memimpin negara ini, bukan koruptor,” sambungnya. 

Jaksa yang mengincarnya, Rafael Curruchiche, dijatuhi sanksi oleh Washington karena korupsi. Ia mengatakan, dia tidak mengesampingkan lebih banyak penggerebekan dan kemungkinan penangkapan setelah pemilihan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)