Sri Lanka. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 6 July 2023 15:24
Kolombo: Bank sentral Sri Lanka memangkas suku bunga utamanya sebesar 200 basis poin pada Kamis, 6 Juli 2023. Pemangkasan ini sejalan dengan usaha Pemerintah Sri Lanka untuk mendorong ekonominya.
Melansir Channel News Asia, Kamis, 6 Juli 2023, Bank Sentral Sri Lanka (CBSL) memangkas suku bunga standing deposit facility dan suku bunga standing lending facility masing-masing menjadi 11 persen dan 12 persen, dari sebelumnya 13 persen dan 14 persen.
Bank sentral melakukan ini di tengah inflasi yang terus melambat. Serta fokus menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi setelah mendapatkan dana talangan yang diamankan dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Sri Lanka sempat jatuh dalam krisis tahun lalu karena cadangan devisanya habis akibat harga makanan dan energi melonjak. Apalagi kerumunan massa yang memprotes memaksa penggulingan presiden negara Asia Selatan itu.
Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengambil kendali pada Juli dan menegosiasikan dana talangan USD2,9 miliar dari IMF pada Maret.
Sebelumnya, Sri Lanka akan mengungkapkan strategi restrukturisasi utang dalam negerinya minggu ini. Negara kepulauan itu sedang menghadapi krisis keuangan terburuk dalam beberapa dasawarsa.
"Sri Lanka kemungkinan juga akan memperoleh persetujuan dari parlemen untuk strategi restrukturisasi utang minggu ini," kata Kepala Bank Sentral Sri Lanka Nandalal Weerasinghe.
Pemerintah Sri Lanka mengumumkan hari libur bank khusus yang akan berlangsung dari 29 Juni hingga 3 Juli untuk melindungi dari gejolak pasar setelah pengumuman pembenahan utang dalam negeri. Tanggal pasti restrukturisasi utang dalam negeri belum diumumkan secara resmi.
"Jika proposal tersebut dibahas di depan umum, pasar (akan) sensitif," kata Weerasinghe.